Kronologi Kematian Anak Kolonel TNI AU, Terbakar dan Ada Luka Bacok

-
Rabu, 27 Sep 2023 21:39 WIB

No Comments

Kematian anak pamen AU

Jakarta, Vibrasi.co–Polisi harus bekerja keras mengungkap kematian remaja berinisial CHR (16) yang ditemukan tewas dengan luka bakar 91% di Lanud Halim Perdanakusuma. Pasalnya, hingga tiga hari kasus ini berjalan, belum ditemukan titik terang bagaimana kasus ini bermula.

Berikut kronologi penemuan mayat remaja di Lanud Halim Perdanakusuma :

Diduga Kebakaran 

Pada hari Minggu, (24/9/2023) sekitar pukul 19.45. Satuan Polisi Militer (Satpom) Lanud Halim Perdanakusuma mendapat laporan adanya dugaan kebakaran di Pos Spion (Ujung Landasan 24) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Lokasi Pos Spion tersebut berupa rumah kecil berbentuk pos penjagaan, letaknya di ujung landasan 24 dan termasuk area ring 1 atau wilayah terbatas.

Petugas segera menuju lokasi, namun bukan kebakaran yang mereka dapat, melainkan jasad yang tengah terbakar atau dibakar. Penemuan ini segera dilaporkan ke Polres Jakarta Timur yang dilanjutkan dengan olah TKP.

Pada saat itu, jasad berjenis kelamin lelaki belum dapat dikenali lantaran luka bakar yang mencapai 91 persen. “Hampir sekujur tubuh, tinggal 9 persen,” ujar Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto.

Esoknya, Senin (25/9/2023),  diperoleh identitas bahwa jasad tersebut adalah seorang remaja laki-laki berinisial CHR, berusia 16 tahun.  

Berita ditemukannya jasad dengan luka bakar ini kemudian menyebar luas. Pihak Polres Jakarta Timur dan Satpom TNI AU sendiri tidak membantah berita ini, namun  belum memberikan pernyataan resmi. 

Baru pada Selasa, (26/9/2023) Polres Jakarta Timur bersama Puspom AU menggelar jumpa pers bersama dan mengungkapkan perkembangan kasus.

CHR ternyata anak seorang Pamen TNI AU berpangkat kolonel. CHR dan orangtuanya tinggal di kompleks perumahan Lanud Halim Perdanakusuma. Ia juga bersekolah di sekolah yang terletak di kompleks khusus keluarga TNI AU tersebut. 

“Untuk lokasi, Pos Spion di Ujung Landasan 24 Halim Perdanakusuma, itu merupakan daerah Ring 1. Jadi tidak ada sembarang orang yang bisa lewat situ,” kata Letkol Made Oka Darmayasa dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Timur, Selasa (26/9/2023).

Dia menduga CHR bisa berada di lokasi tersebut karena merupakan anak perwira menengah TNI AU yang tinggal di Halim Perdanakusuma.

“Korban merupakan anak dari anggota TNI AU, perwira menengah, keluarga besar TNI AU, yang tinggal di lingkungan Halim, karena ini masih keluarga besar TNI AU, jadi memungkinkan dia (korban) untuk lewat situ,” imbuhnya.

Kemudian Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata mengatakan pihaknya menerima informasi bahwa CHR penyandang disabilitas, namun ia mengaku masih perlu mengklarifikasi kepada orang tua korban. 

Leonardus juga mengatakan telah memeriksa delapan saksi untuk dimintai keterangan, termasuk satu saksi anggota militer yang bertugas jaga pada malam kejadian.

Selain itu, polisi telah mengamankan 18 CCTV di sekitar Lanud Halim Perdanakusuma untuk diselidiki.

Mengenai barang bukti, Leonardus mengungkapkan pihaknya menemukan sejumlah barang bukti di TKP.

“Kami menemukan sebilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar, satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, satu buah tutup botol berwarna merah,” ujar Leonardus.

Hasil Otopsi

Hasil otopsi atas jenazah CHR (16) pun sudah keluar dan dilaporkan ke awak media pada jumpa pers tersebut. 

“Ada luka di dada, luka seperti sayatan atau bacokan ya,” ujar Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto, Selasa (26/9/2023).

Hariyanto menyebut ada enam luka sayatan di bagian dada korban. Luka tersebut akibat senjata tajam. “Iya (total) ada 6 (sayatan). Iya benar sajam,” tambahnya. 

Hariyanto menjelaskan dari enam sayatan terbagi menjadi dua bagian, di dada kanan dan kiri masing-masing tiga sayatan. Sayatan di dada kanan mengenai bagian hati korban.

“Di sekitar dada itu ada 6, ya 3-3 lah, ada 3 kiri 3 kanan. Dada yang kanan itu batas antara dada dan perut, kena hatinya itu kanan,” ungkap Hariyanto.

Hariyanto mengatakan korban mengalami pendarahan di bagian rongga perutnya. Korban tewas karena kehabisan darah.

“Kehabisan darah, jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati,” katanya.

Hariyanto mengungkapkan, sebelum meninggal, korban sempat menghirup udara hasil pembakaran. Hal ini mengakibatkan adanya jelaga di rongga pernapasan korban.

“Saat kita lihat celah nafasnya ada jelaga, di sana. Artinya, sebelum meninggal full dia sempat menghirup udara bakaran itu, jadi ada di rongga pernafasannya,” tuturnya.

Hariyanto tidak bisa memastikan apa yang menyebabkan korban terbakar apakah disiram bensin atau lainnya.

“Saya nggak tahu (disulut bensin), jadi yang jelas ada luka bakar yang cukup parah mengenai sekujur tubuh, tapi ada juga perlukaan trauma karena benda tajam,” jelasnya.

Pesan Terakhir di Roblox

Selain sejumlah barang bukti, pada hari berikutnya, Rabu (27/9/2023), polisi mengungkapkan temuan baru yang diperoleh dari akun Roblox milik korban.

Leonardus mengatakan, CHR adalah seorang penggemar gim atau gamer. Namun dia tidak mengatakan gim apa saja yang dimainkan korban.

Dari status akun roblox CHR ditemukan sebuah pesan bertuliskan “Hi, if you see this, I’m probably already dead” ujar Leonardus menirukan bunyi pesan.

Tetapi, ia mengaku tidak ingin terburu-buru menyimpulkan maksud pesan ini. Leonardus mengaku semua bukti sedang diselidiki oleh tim laboratorium forensik polri.

Terkait motif, dan pertanyaan apakah kematian mayat remaja tewas terbakar ini pembunuhan atau bunuh diri, Leonardus juga menolak menyimpulkan.

“Kami tidak mau terburu-buru karena ini harus diungkap secara scientific, tidak bisa dilakukan dengan asumsi atau dugaan,” pungkasnya.

  

Share :

Posted in ,

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :