- Edukasi
Minggu, 24 Sep 2023 09:35 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Kecelakaan karena rem blong sudah sering terjadi. Belum hilang ingatan kita dari peristiwa kecelakaan memilukan di Cibubur yang mengakibatkan 10 orang tewas Juli silam, lalu kecelakaan tronton menabrak tiang listrik di Jalan Raya Bekasi yang juga mengakibatkan 10 orang tewas, 7 diantaranya anak-anak, kini kecelakaan yang diduga akibat rem blong terjadi lagi di Exit Tol Bawen, Sabtu (23/9/2023).
Tiga kecelakaan tersebut melibat truk atau kendaraan besar. Menurut Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan rem blong memang rawan terjadi pada bus, truk, atau kendaraan besar.
Sistem pengereman pada kendaraan jenis ini menggunakan Air Over Hydraulic (AOH) yang tidak boleh mengalami tekor angin atau kekurangan tekanan udara pada sistem hidroliknya. Karenanya sopir wajib selalu memeriksa tekanan udara pada sistem pengereman melalui indikator yang biasanya terdapat di kabin kendaraan.
Selain, tekor angin, Wildan menjelaskan alasan lain, yaitu backfeeding dan vapor lock. Backfeeding acalah momen ketika kampas rem mengalami panas berlebihan sehingga fungsi rem tidak menggigit aspal secara maksimal,
Hal ini juga dipengaruhi oleh muatan yang berlebihan, sehingga ketika rem digunakan tidak memiliki daya yang cukup kuat mencengkram karena beban besar. Apalagi jika di dalam kondisi jalanan turunan, daya dorong kendaraan yang turun menjadi lebih kencang ketimbang cengkraman rem.
Sedangkan vapor lock merupakan kondisi dimana terjadi kebocoran minyak rem yang masuk ke dalam sistem pengereman pada jenis rem hidraulis atau AHO. Pada jenis ini, sistem pengereman harus vakum tidak boleh bercampur dengan minyak rem karena bekerja hidraulis.
“Minyak rem itu titik didih 250 derajat celcius tergantung DOT tapi ketika ada kandungan air sedikit saja titik didih turun 50 derajat. Saat panas dia mendidih, lalu muncul gelembung, gelembung ini yang masuk ke cylinder brake, sehingga kita menyebutnya angin palsu, yang masuk ke master rem,” kata Wildan.
Situasi Menghadapi Rem Blong
Lalu bagaimana jika kita dihadapkan pada situasi rem blong? Dilansir dari laman resmi Nissan.co id, sebetulnya situasi rem blong dapat antisipasi untuk meminimalisir potensi tabrakan yang fatal. Langkah-langkah yang diperlukan ketika terjadi hal ini adalah
1. Bersikap tenang
Sikap tenang merupakan kunci menghadapi situasi bilamana kendaraan Anda mengalami rem blong. Memonitor seluruh kondisi lingkungan di sekitar kendaraan kita yang sedang melaju dalam keadaan rem blong adalah hal pertama yang pertama saat kita sudah bersikap tenang.
Lihatlah kondisi jalan, lihat juga kendaraan di depan, belakang serta samping sehingga kita dapat mengetahui kondisi bagaimana yang sedang Anda hadapi.
2. Menurunkan Gigi Secara Bertahap
Sebagian besar kecelakaan terjadi akibat pengendara dalam kecepatan tinggi. Ketika Anda mengetahui bahwa rem kendaraan mengalami blong, segera turunkan gigi secara bertahap, dari tinggi ke rendah. Ada kemungkinan bahwa putaran RPM (rotasi per menit) akan sangat tinggi ketika Anda menurunkan gigi. Hal tersebut tidak masalah selama Anda menurunkannya secara perlahan Teknik ini biasa disebut sebagai teknik pengereman mesin.
2. Memanfaatkan Rem Tangan
Selagi Anda melakukan pengereman mesin, imbangi juga dengan rem tangan. Rem tangan akan sangat efektif menurunkan kecepatan. Ada alasan mengapa rem tangan dilakukan pada langkah kedua. Rem tangan akan sekejap menghentikan ban. Hal ini menyebabkan ban menjadi selip sehingga mobil bisa terbalik. Oleh karena itu, turunkan dulu gigi baru manfaatkan rem tangan untuk menghentikan laju kendaraan.
3. Jangan Matikan Mesin
Kebanyakan orang panik dan langsung mematikan mesin ketika rem blong. Hal ini membuat Anda sulit untuk mengendalikan laju kendaraan, terutama pada mobil dengan sistem power steering. Sebaliknya, pertahankan mesin untuk tetap menyala. Lihat sisi samping kiri atau kanan Anda, lalu menepilah ketika memungkinkan. Apabila Anda berada di sebelah kanan jalan dan tidak memungkinkan untuk menepi ke jalur lambat, tidak masalah bila Anda berhenti di sebelah kanan. Pastikan tanda darurat Anda menyala.
4. Jauhkan Kaki dari Pedal Gas
Kontrol penuh sudah Anda dapatkan. Namun pastikan bahwa kaki Anda tidak menginjak pedal gas sama sekali. Jauhkan kaki dari pedal agar terhindar dari faktor tidak sengaja menginjak pedal gas. Ketika kondisi di depan kendaraan aman, cek juga apakah ada sesuatu yang menghalangi atau mengganjal pedal rem.
5. Guncangkan Pedal Rem
Coba juga untuk mengguncangkan pedal rem. Ada kemungkinan bahwa rem blong terjadi hanya sementara karena kesalahan pada sistem. Meskipun sistem pengereman sudah berfungsi setelah Anda mengguncangkan rem, sebaiknya hindari untuk mengendarai kendaraan langsung apalagi untuk kecepatan tinggi. Sangat disarankan untuk pergi ke bengkel terdekat agar dilakukan penanganan.
6. Usaha Terakhir, Benturkan
Mobil tetap tak bisa berhenti? Usaha terakhir adalah menabrakkannya ke sesuatu yang lunak. Sangat disarankan untuk memerosokkan mobil ke area berlumpur. Bila tidak memungkinkan, benturkan pada pasir, pagar kayu, atau hal lain yang aman untuk berbenturan.
Tidak panik adalah kunci dalam melakukan semua langkah di atas. Anda sebagai pengemudi, adalah penentu keselamatan penumpang. Memperlambat kelajuan kendaraan merupakan satu-satunya cara untuk menjamin keselamatan Anda dan penumpang.
Posted in Edukasi