Kronologi Demo Anarkis di Pohuwato, Apa Sebabnya?

-
Jumat, 22 Sep 2023 15:06 WIB

No Comments

gorontalo

Jakarta, Vibrasi.co--Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, yang dikenal tentram mendadak mencekam. Kamis, (21/9/2023), ribuan massa yang kebanyakan berprofesi penambang, melakukan aksi demo yang kemudian berbuntut pengrusakan Kantor PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), rumah dinas Bupati Pohuwato, kantor DPRD Pohuwato,  dan puncaknya pembakaran Kantor Bupati Pohuwato. Bagaimana kronologi peristiwa tersebut?

 

Sumber Emas di Pohuwato

Pohuwato terletak di sebelah barat Kota Gorontalo. Jaraknya dari Ibu Kota Provinsi Gorontalo sekitar 5 jam 45 menit perjalanan darat.

Pada jaman pendudukan Belanda,  wilayah ini masuk sebagai afdeling (wilayah administratif) Gorontalo yang membawahi onder afdeling (di bawah wilayah administrasi) Paguyaman, Tilamuta, dan Paguat.

Paguat inilah yang disebut Pohuwato dalam pengucapan Orang Belanda pada masa itu. Sejak jaman Belanda pula wilayah Paguat dikenal memiliki sumber emas.

Kabarnya, disana dulu ada perusahaan eksplorasi tambang emas “Exploration Paguat Syndicate”. Vibrasi.co belum berhasil mengkonfirmasi keberadaan perusahaan yang konon berdiri sejak jaman Belanda itu.

Namun satu hal yang pasti, Ella Maksud, warga Pohuwato yang kini tinggal di Kota Gorontalo memastikan, tanah kelahirannya itu sejak dulu memang terkenal dengan penambangan emas. 

“Saya lahir dan besar di Pahuwato, di sana memang banyak sumber emas, dan banyak warga yang berprofesi sebagai penambang emas, ” ujar Ella yang memilih berprofesi menjadi guru di Kota Gorontalo.

Ella juga memastikan, jauh sebelum Indonesia merdeka, penambang emas tradisional sudah ada di Pahuwato. Mereka adalah penambang emas rakyat, jaman sekarang disebut PESK (Penambang Emas Skala Kecil).

Pohuwato memiliki 13 kecamatan dengan total 101 desa. Sensus penduduk tahun 2017 menyebut,  wilayah seluas 4.244,31 km² itu berpopulasi 141.281 jiwa, dengan sebaran penduduknya sebanyak  33 jiwa per km².

Memang tidak semua wilayah Pohuwato memiliki sumber emas. Sebelumnya pada jaman Belanda, terkenal emas banyak terdapat di Kelurahan Paguat, namun kini ditemukan lagi sumber emas di Gunung Pani, yang terletak di Kecamatan Buntulia.

Di Gunung Pani, PT PETS menguasai areal pertambangan seluas sekitar 100 hektar yang mencakup Desa Hulawa. Selain PT PETS, di sekitar kaki Gunung Pani juga terdapat PT Gorontalo Emas Minning (GSM) yang memiliki ijin kelola 3.000 hektar. Di bawah proyek yang bernama Pani Gold Project inilah PT PETS dan PT GSM bernaung.

Keduanya merupakan anak perusahaan PT Pani Bersama Jaya (PBJ) yang saham terbesarnya dimiliki oleh Merdeka Cooper Gold, emiten pertambangan emas yang 18,5% sahamnya dikuasai oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, perusahaan investasi di bawah bendera Saratoga Grup. 

Informasi yang berhasil dihimpun Vibrasi.co, estimasi pada Mei 2023, sumber daya mineral di Pani Gold Project  mencapai 275,8 juta ton dengan kadar 0,75 gram per ton emas, atau setara dengan 6,63 juta ounces emas. Jumlah ini meningkat dari survei estimasi pertama pada Februari 2023 yang diperoleh angka potensi emas 6,35 juta ounces emas.

Saat ini telah dilakukan pengeboran estimasi Sumber Daya Mineral Mei 2023 sebanyak 126 lubang bor sepanjang 31.890 meter, ditambah 21 lubang yang masih dikerjakan sepanjang 4.527 meter. Total pengeboran yang ditargetkan sepanjang 2023 adalah 1.063 lubang bor sepanjang 201.237 meter.

Bukan hanya penambangan, di lokasi PGP juga sedang dibangun infrastruktur pendukung, seperti jalan, mess karyawan, fasilitas kesehatan dan fasilitas lainnya. Pada September 2022, PT PETS, dan PT GSM mulai membangun jalan selebar 10 meter sepanjang  8,9 kilometer yang menghubungkan jalan Trans Sulawesi ke lokasi tambang di Desa Hulawa, Pohuwato.

 

Ricuh 21 September 2023

Kericuhan pada Kamis (21/9/2023), boleh dikatakan adalah puncak kekisruhan persoalan lahan tambang di Pohuwato. Persoalan ijin tambang oleh rakyat yang secara tradional telah dilakukan turun temurun di daerah tersebut menjadi tumpang tindih dengan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) atau Kontrak Karya (KK) perusahaan besar setelah pintu investasi mulai dibuka tahun 2000-an.

Pada Senin, 2 Februari 2023, Koperasi Unit Desa (KUD) Dharma Tani yang beranggotakan para penambang rakyat melakukan penolakan terhadap aktivitas produksi PT PETS.

Mereka mengklaim memiliki  hak melalui SK Menkumham RI Nomor AHU-0000172.AH.01.38.Tahun 2023. Selain itu KUD Dharma Tani juga mengontongi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) dengan luasan 100 hektare, yang dikeluarkan Bupati pada tahun 2009. 

Puluhan orang anggota KUD pada hari itu langsung turun ke lokasi pertambangan dan meminta PT PETS menghentikan operasinya. Mereka juga menyambangi kantor PT. PETS dan menyatakan akan memgambil kembali IUP OP milik KUD Dharma Tani dimana mereka memiliki 51% persen atas lahan pertambangan 100 hektar tersebut.  

Kemudian pada 6 April 2023, warga penambang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penambang bertemu dengan pimpinan PT PETS di ruang Pola Kantor Bupati Pohuwato.

Pertemuan itu membahas soal ganti rugi lahan yang kena proyek PGP. Hadir dalam pertemuan tersebut Bupati Saipul Mbuinga dan Wakil Bupati Suharsi Igirisa, Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi, Wakil Ketua DPRD Idris Kadji, Ketua Komisi III DPRD Pohuwato Beni Nento, anggota DPRD Suryaharto Polumulo, Kapolres Pohuwato, Dandim 1313/Pohuwato, Kepala Kejaksaan Negeri Marisa.

PT PETS yang langsung diwakili oleh Direktur Utama Boyke Poerbaya Abidin, menjamin bahwa seluruh warga yang lahannya terkena proyek PGP akan diberikan ganti rugi.

“Kami mempunyai kewajban kepada Negara, mengelolah daerah  PT PETS seluas 100 ha dan PT GSM seluas 3000an ha, untuk menghasilkan satu produk yang nantinya akan memberikan manfaat kepada Negara dan masyarakat,” kata Boyke seperti dikutip Gosulut.Id.

“Dan Alhamdulillah terhadap kita yang sudah menerima manfaat seperti penerimaan karyawan yang sampai saat ini sudah 1000 orang masyarakat Pohuwato yang bekerja di atas (perusahaan),” tambah Boyke. 

Pertemuan tersebut sejatinya mendiskusikan soal besaran uang ganti rugi dan bagaimana cara penghitungannya. Apakah berdasarkan luas lokasi lahan atau dibayarkan perlokasi, kemudian jika direlokasi, apakah sudah ada lahan relokasinya atau belum. 

Tidak hanya itu, dalam diskusi terungkap PT PETS telah menerima 750 proposal yang diajukan oleh masyarakat penambang untuk dimintakan ganti rugi.  Dari jumlah tersebut, perusahaan telah mengidentifikasi 131 lokasi, dan 30 proposal yang telah diidentifikasi itu, sudah dibayarkan oleh PT PETS. 

Dari diskusi tersebut juga muncul kesepakatan bahwa Pemerintah Kabupaten Pohuwato akan turut mengawal dan membantu proses indentifikasi proposal warga yang masuk.  

Di dalam perjalanannya, rupanya muncul ketidakpuasan warga soal kejelasan pembayaran, termasuk di dalamnya soal jumlah uang, besaran lokasi yang dihitung untuk diganti rugi, hingga ketidakpuasan warga terhadap kinerja pemerintahan Kabupaten Pohuwato yang dianggap tidak membela hak-hak warga. 

Tidak diketahui apakah setelah pertemuan pada april tersebut ada pertemuan-pertemuan lainnya antara perwakilan warga dan PT PETS. Yang jelas pada Kamis, 21 September 2023, pecahlah kericuhan di Pahuwato.

Siang itu, di tengah terik matahari, ribuan penambang warga berdemontrasi di Kantor Pani Gold Project. Mereka melempari dinding bangunan Mess Hall dan Pioneer Camp milik perusahaan.

Mereka merusak bangunan itu, kaca dan atap kantor dilempari batu, dinding dijebol, meja dan kursi dihancurkan. Personel kepolisian dan TNI yang berjaga – jaga pun tidak bisa berbuat apa-apa lantaran jumlah warga yang protes berjumlah ribuan.

Penambang juga menyatroni seisi kantor, apapun yang mereka temui dihancurkan. Penambang menyebar ke setiap sudut, termasuk memasuki dapur mess. Di tempat itu, para penambang membuang persediaan sayur-sayuran dan buah-buahan milik karyawan Pani Gold Project.

Ribuan penambang itu terus bergerak ke mess kedua. Di sini massa membakar bangunan dan Tanki Bahan Bakar Minyak yang berada di tempat tersebut. Api dan asap hitam pun membumbung tinggi. Pahuwato, kabupaten yang tentram itu, mulai terbakar.

Tidak puas dengan itu, massa terus bergerak lagi menuju titik selanjutnya. Sebuah bangunan milik Koperasi Unit Desa (KUD) Dharma Tani di Kecamatan Duhiadaa dan Marisa dibakar massa. Pada saat itu, massa menduga KUD Dharma Tani juga terlibat dalam kekisruhan soal ganti rugi, sehingga ikut dibakar.

Massa terus bergerak menuju Kantor Bupati Pahuwato yang di pusat Kota Kabupaten. Di sini, koordinator lapangan sudah berupaya mencegah agar massa tidak merusak dan membakar. Namun kemarahan massa sudah tidak terbendung.

Awalnya, bangunan Kantor Bupati Pohuwato dilempari batu. Ratusan batu melayang menghujani gedung. Setelah itu mass masuk ke dalam gedung mengahncurkan segala yang ditemui. Meja , kursi, komputer, laptop, dihancurkan semua. Kemudian massa menyulut api, maka  terbakarlah Kantor Bupati Pohuwato. 

Beruntung pegawai pemerintahan kabupaten sudah keluar dari gedung sehingga tidak ada korban jiwa.

Akibat pengrusakan dan pembakaran itu, Dokumentasi Pembentukan awal Kabupaten Pohuwato hingga saat ini yang tersimpan rapih di ruang Protokoler Kepala Daerah, juga ikut lenyap terbakar. Kobaran api semakin membesar. Setiap sudut dalam ruangan kantor Bupati pun ikut terbakar tak tersisa. 

Dari Kantor Bupati, massa kemudian bergerak ke gedung DPRD. Disana massa juga merusak dan memporakporandakan seisi gedung wakil rakyat itu. Untungnya gedung ini tidak dibakar. Setelahnya massa juga merusak rumah dinas Bupati Pohuwato.  Kaca rumah itu pecah berserakan. Dinding dan atap rusah dihujani batu. Pohuwato benar-benar mencekam siang hingga sore itu.

Pada sore hari itu juga seluruh unsur keamanan Kabupaten Pahuwato diturunkan, mulai dari Satpol PP, Polri hingga TNI. Pada Kamis malam, sekitar pukul 19.00 pihak keamanan berhasil mengendalikan situasi. Massa membubarkan diri. 

Pada pagi hari ini, Jumat (22/9/2023), sekitar 200 personel Brimob bantuan dari Provinsi Sulawesi Utara diturunkan ke Pahuwato. Mereka bertugas untuk berjaga-jaga bilamana demonstrasi pecah kembali. Total petugas keamanan yang diturunkan menjadi 1.200 pasukan TNI-Polri.

Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Angesta Romano Yoyol didampingi Penjabat Gubernur, Ismail Pakaya, Komandan Korem 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Totok Sulistyono, serta Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, dalam konferensi pers menyebutkan, pihaknya saat ini telah menangkap sejumlah orang yangmenjadi provokator aksi anarkis tersebut.

Gubernur Gorantalo Ismail Pakaya mengaku telah sudah melaporkan kerusuhan di Pohuwato itu ke Kemendagri.  Ia mengatakan, laporan itu direspon oleh Kemendagri dengan mengirimkan 3 staf ahli. 

“Hari ini pak Menteri sudah mengutus satu staf ahli Menteri Eselon I dan dua Eselon II orang yang sekarang menuju Gorontalo,” jelasnya, Jumat (22/9/2023). 

 

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :