- Index
Rabu, 20 Sep 2023 13:05 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–BP Batam kembali memperpanjang masa pendaftaran warga yang bersedia direkolasi ke Dapur 3 Pulau Galang hingga 28 Septermber 2023. Sebelumnya pendaftaran dibuka selama sepuluh hari, 11-20 September. Namun warga yang mendaftar masih sedikit.
“Sesuai tanggal pertama 20 (September), kemudian 28, setelah itu menyesuaikan,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait.
Pendaftaran menurut Ariastuty dapat dilakukan di empat posko yang disediakan, yakni RSKI Galang, Kantor Camat Galang, Kantor LUrah Rempang Cate, dan di lantai dasar Gedung PTSP Batam Center.
bagi mereka yangmendaftar, telah disediakn rumah penampungan sementara sembari menunggu relokasi tetap di Dapur3 Galang selesai dibangun.
Ariastuty Sirait mengatakan, BP Batam telah menyedikan 63 unit rumah tapak berada di Bida 3 Sambau dengan tipe 45 m2. Rumah tersebut dilengkapi jaringan air bersih, listrik, sanitasi, taman dan prasarana dasar pendukung lainnya.
“Rumah di Bida 3 Sambau, terdapat dua kamar tidur berukuran 3×3 meter, kamar mandi ukuran 1,5×1,5 meter, ruang keluarga ukuran 7×3 meter dan full keramik. Setiap rumah juga ada halaman depan dan belakang,” ucap Ariastuty.
Selain itu, lokasi hunian sementara bagi warga rempang itu juga telah didukung dengan akses jalan yang sangat baik. Dengan begitu, masyarakat rempang yang terdampak relokasi akan mudah beraktivitas, termasuk masyarakat yang telah lanjut usia.
“Sesuai arahan dari Bapak Kepala BP Batam, rumah tapak ini diperuntukkan bagi pendaftar pertama terlebih bagi warga yang sudah lanjut usia,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bagi masyarakat yang menempati rusun nantinya bisa memperoleh berbagai fasilitas, termasuk tipe studio kamar. Sebab, di dalam kamar ini, fasilitas disediakan di antaranya 2 tempat tidur, lemari pakaian, bantal, kasur, kamar mandi dalam, kipas angin, dapur, gorden, meja dan kursi.
Sedangkan di luar kamar, tersedia tempat ibadah, pengamanan 24 jam, sarana olah raga, tempat cuci tangan, area komersial atau minimarket, dan tempat parkir.
Hingga 15 September 2023, Ariastuty mengatakan, berdasarkan laporan dari tim di lapangan sebanyak 110 KK telah mendaftar dan siap dipindahkan. Secara akumulasi, ada 901 unit hunian sementara yang tengah disiapkan pemerintah baik rumah tapak, rusun, maupun ruko.
Selain hunian tetap, BP Batam juga menjanjikan kepada setiap orang dalam satu keluarga yang terdampak relokasi mendapatkan biaya hidup yang sebelumnya sebesar Rp 1.034.636 per orang, menjadi Rp 1.200.000 per orang dalam satu KK.
Jadi misal dalam satu KK terdapat lima orang, maka diperoleh Rp 1.200.000 x 5 atau Rp 6.000.000 biaya hidup per bulan dalam satu keluarga. Biaya tersebut termasuk biaya air, listrik, dan kebutuhan lainnya.
Selain biaya hidup, masyarakat juga akan mendapatkan biaya sewa sebesar Rp 1.200.000 per bulan, yang naik dari sebelumnya sebesar Rp 1.000.000. Bila nantinya masyarakat memilih untuk tinggal di tempat saudara atau di luar hunian yg telah disediakan, maka uang sewa ini akan diberikan kepada masyarakat tersebut, setiap bulannya.
Ariastuty menolak menyebutkan berapa jumlah warga Remapng ayang telah mendafta untuk relokasi. Namun ia menyebut angkanya sudah lebih 100 KK.
“Untuk pastinya belum bisa kami sebutkan,” katanya.