- Internasional
Selasa, 19 Sep 2023 09:38 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan jumlah korban tewas akibat banjir di Libya sediktinya berjumlah 3.958 orang. Laporan dirilis pada Minggu (17/9/2023), sepekan setelah terjadi bencana banjir di Derna, Libya.
Meski begitu PBB juga mencatat sedikitnya lebih dari 9 ribu orang yang hilang, sehingga diperkirakan jumlah korban tewas dapat mencapai lebih dari 10.000 orang jika ditambah dengan korban belum ditemukan hingga hari ini.
Banjir di Libya terjadi pada Senin (11/9/2023) pukul 3 dinihari waktu setempat ketika warga Derna, pesisir Libya, sedang terlelap.
Pada saat itulah, bendungan Derna tiba-tiba jebol, kemudian disusul jebolnya bendungan kedua. Air bah pun tumpah ruah mengirimkan gelombang air yang sangat besar yang mengalir melalui pegunungan menuju kota pesisir Libya, menewaskan ribuan orang karena seluruh lingkungan tersapu ke laut.
Tiga hari pasca kejadian, laut di pinggiran Derna kemudian dipenuhi mayat-mayat yang mengambang. Diyakini ribuan orang tewas dan ribuan lainnya hilang, meskipun perkiraan dari berbagai pejabat Libya dan kelompok-kelompok bantuan berbeda-beda dan jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.
Kota Derna di Libya timur, yang menjadi pusat bencana, memiliki populasi sekitar 100.000 jiwa sebelum tragedi tersebut. Sedangkan pihak berwenang mengatakan bahwa setidaknya 10.000 orang masih hilang.
Sejauh ini pemerintahan Libya masih menginvestigasi penyebab jebolnya bendungan. Perkiraan awal, salah satu sebabnya adalah bendungan tersebut sudah mulai tidak terawat.
Kemudian juga terjadi hujan lebat yang disebabkan oleh badai Mediterania Daniel menyebabkan banjir yang mematikan di bagian timur Libya akhir pekan lalu.
Air kemudian membanjiri dua bendungan, mengirimkan dinding air setinggi beberapa meter ke pusat kota Derna, menghancurkan seluruh lingkungan dan menyapu orang-orang ke laut.
Posted in Internasional