Mantan Mentan Amran Sulaiman Temui Jokowi, Bahas Soal Beras?

-
Jumat, 15 Sep 2023 16:14 WIB

No Comments

(foto:istimewa)

Jakarta, Vibrasi.co–Mantan Menteri Pertanian Kabinet Kerja 2014-2019 Andi Amran Sulaiman bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (14/9/2023) siang.

Pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut membahas sejumlah persoalan termasuk soal ekonomi.

“Membahas beberapa persoalan, termasuk soal ekonomi,” kata Amran kepada Vibrasi.co

Ketika ditanya apakah dalam pertemuan tersebut ada tawaran untuk kembali masuk kabinet,  Amran hanya tersenyum.

“Kita hanya membahas bermacam persoalan ekonomi, tidak membahas yang lain-lain,” katanya.

Untuk diketahui, isu ekonomi yang menghangat saat ini adalah soal naiknya harga beras di sejumlah wilayah.

Kenaikan harga beras dipicu pasokan yang seret akibat musim kemarau panjang dan el nino yang membuat petani gagal panen.

Untuk menutupi kebutuhan beras yang tinggi, pemerintah terpaksa melakukan impor beras.

Saat ini sebanyak 250 ribu ton dari Kamboja sedang dalam perjalanan dan diperkirakan tiba pada Oktober-November.

Menurut data BPS, selama periode Januari-Agustus 2023, Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 1,59 juta ton.

Amran Sulaiman selaku mantan Menteri Pertanian di era kabinet pertama pemerintahan Jokowi diyakini, dipanggil ke istana dalam kaitan persoalan beras tersebut. 

Selama memimpin Kementerian Pertanian, Amran yang kelahiran Bone, Sulsel, ini dikenal sebagai pribadi yang jujur dan memiliki prestasi cukup baik.

Amran berhasil mendongkrak nilai ekspor pertanian di tahun pertamanya sebagai menteri. BPS mencatat, pada tahun 2014,  volume ekspor pertanian melonjak 26,9 persen dibandingkan tahun 2013.

Amran juga berhasil mengangkat angka PDB pertanian menjadi tumbuh 3,7 persen. Jika pada 2012 PDB pertanian sebesar Rp 969 triliun, hanya dalam satu tahun pekerjaannya memimpin Kementerian Pertanian, ia berhasil mendongkrak PDB menjadi Rp 1.005 triliun. 

Selain itu, selama menjadi Menteri Pertanian, Amran juga sukses menjaga inflasi bahan pangan. Jika pada 2013 termasuk tinggi, kenyataannya Indonesia mampu menekan inflasi pertanian dari 10,57 persen pada tahun 2014 menjadi 1,26 persen tahun 2017.

Salah prestasi yang tak dapat dilupakan adalah ketika pada 2017 Indonesia berhasil mengekspor beras ke Papua Nugini. Ini merupakan eskpor beras untuk pertama kalinya sejak 72 tahun.

 

 

 

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :