- Internasional
Sabtu, 09 Sep 2023 17:50 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Korban gempa Maroko yang terjadi pada hari Jumat (9/9/2023), dilaporkan bertambah menjadi 820 orang, demikian laporan BBC yang dikutip dari Kementerian Dalam Negeri Maroko. Korban tewas kebanyakan karena tertimpa reruntuhan gedung.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan gempa tersebut menewaskan orang-orang di provinsi dan kotamadya al-Haouz, Marrakesh, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant, dan menambahkan bahwa lebih dari 600 orang terluka.
Banyak orang menghabiskan malam di tempat terbuka karena pemerintah Maroko telah memperingatkan mereka untuk tidak kembali ke rumah mereka jika terjadi gempa susulan yang parah.
Rumah sakit di Marrakesh telah menerima banyak korban luka-luka, dan pihak berwenang telah meminta warga untuk mendonorkan darah.
Ada juga laporan mengenai keluarga yang terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka di kota tersebut, dan kerusakan di beberapa bagian Madinah, yang merupakan Situs Warisan Dunia Unesco.
Beberapa bangunan telah runtuh, kata seorang warga kepada kantor berita Reuters. Beberapa klip di X menunjukkan gedung-gedung yang runtuh, namun BBC belum mengidentifikasi di mana saja gedung-gedung itu berada.
Debu juga terlihat mengelilingi menara masjid Kutubiyya yang bersejarah di Marrakesh, sebuah objek wisata utama di dekat alun-alun kota tua.
Seorang warga menggambarkan merasakan “getaran yang hebat” dan melihat “gedung-gedung bergerak”.
“Semua orang terkejut dan panik. Anak-anak menangis dan para orang tua kebingungan,” kata Abdelhak El Amrani kepada kantor berita AFP.
Dia mengatakan listrik dan saluran telepon mati selama 10 menit.
Warga Marrakesh, Fayssal Badour, sedang menyetir saat gempa terjadi. “Saya berhenti dan menyadari betapa dahsyatnya bencana ini,” katanya kepada AFP. “Teriakan dan tangisan tak tertahankan.”
Posted in Internasional