Kebakaran Kaki Gunung Lawu Diduga Karena Aktivitas Ngerang

Karanganyar, Vibrasi.co–Kebakaran di hutan kaki Gunung Lawu yang terjadi pada Rabu (30/8/2023) dilaporkan meluas. Area yang terbakar kini telah mencapai 10 hektar.

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Surakarta melakukan penyelidikan awal penyebab terjadinya kebakaran. Dugaan sementara mengarah pada dugaan  karena faktor “Ngerang” (Jawa-Red) pembakaran serasah rumput yang diduga dilakukan oknum tidak bertanggung jawab. Api dari ngerang itu didga merambat dan menghasilkan kebakaran area kaki Gunung Lawu.

Wakil Administratur Perum Perhutani KPH Surakarta, Susilo Winardi mengatakan,  hasil pantauan yang dilakukan KPH Surakarta berdasarkan informasi dibawah disebutkan kuat dugaan faktor penyebab kebakaran adalah adanya orang membakar rumput di area hutan tersebut tepatnya di Petak 42 RPH Tlogo Dringo, BKPH Lawu Utara, Desa Gondosuli, Tawangmangu.

“Ini sifatnya baru dugaan saja yakni penyebab kebakaran karena diduga faktor Nger tersebut dan itu terus kami selidiki,” ungkap Wakil Administratur Perum Perhutani KPH Surakarta, Susilo Winardi.

Susilo Winardi menjelaskan kawasan yang terbakar itu masih kategori hutan lebat sehingga jika ada oknum yang membakar serasah rumput dan tidak ditunggui hingga padam maka jelas api berpotensi meluas dengan cepat karena hutan dikawasan itu tergolong lebat.

Tak pelak dari monitoring TKP dilaporkan api bergerak dengan cepat meluas hingga nyaris melahap 10 Hektare.

Menurut Susilo Winardi,  Ngerang ditujukan untuk menyuburkan lahan rumput lanjutan setelah serasah rumput kering dibakar. Namun bahayanya jika saat Ngerang tidak ditunggui akan berdampak fatal yakni membakar hutan.

“Bisa jadi dugaan kegiatan ngerang pengaraman oleh masyarakat, membakar serasah tapi  tidak ditunggui sampai padam,” pungkas Susilo Winardi.

Sebagai informasi,  kebakaran hutan terjadi di Kaki Gunung Lawu, tepatnya
Petak 42 RPH Tlogo Dringo, BKPH Lawu Utara, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, Rabu ( 30/8/2023). Laporan kebakaran hutan diterima KPH Surakarta Rabu (30/8) siang sekira pukul 14.00 WIB.

Sedangkan hingga Rabu malam pukul 22.00 WIB api masih terlihat menyala dari kawasan hutan pinus tersebut meskipun sudah dilakukan upaya pemadaman api secara manual.