Mojokerto, Vibrasi.co–Usai meresmikan Trans Jatim koridor II jurusan Terminal Purabaya Surabaya-Terminal Kertajaya di Mojokerto, Minggu, (20/8/2023),Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta meminta gambar Tribhuwana Tunggadewi yang ditempel di badan bus untuk diganti atau direvisi.
Gubernur Khofifah menilai, gambar Tribhuwana Tunggadewi pada bus dinilai tidak menggambarkan kecantikan Ratu Majapahit tersebut.
Namun Khofifah mengaku, ada pihak yang keberatan soal gambar itu didapat dari orang lain.
“Beliau komplainnya ke saya. Tribhuwana Tunggadewi di dalam videonya cantik, tapi kenapa ketika di dalam visual bus kok begitu ya,” kata Khofifah tanpa menyebutkan spesifik siapa yang menyampaikan komplain kepadanya, Minggu (20/8/2023).
Armada Bus Trans Jatim Koridor II memang dinamai Tribhuwana Tunggadewi. Pada bodi sampingnya bergambar arca Tribhuwana Tunggadewi. Sehingga memang tak ada kesan cantik sama sekali pada gambar tersebut. Padahal jika melihat film pendek yang diputar sebelumnya, visualisasi putri Majapahit tersebut cantik sekali.
Tribhuwana merupakan Ratu Pertama Majapahit yang berkuasa 1328-1350 masehi. Ratu bergelar Bhre Kahuripan ini mewarisi tahta dari ayahnya, Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Sedangkan ibunya adalah Gayatri atau Rajapatni.
Saat peresmian Trans Jatim Koridor II ini, Khofifah optimistis keberadaan bus mampu meningkatkan perekonomian bagi wilayah yang dilewati.
“Dengan adanya Trans Jatim Koridor II bangunan koneksitas di antara aglomerasi Surabaya menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih murah serta bisa dipastikan jam keberangkatannya Insya Allah aman dan nyaman,” katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya bus Tribuana Tungga Dewi (nama untuk Trans Jatim Koridor II) semakin menguatkan pengenalan sejarah dan budaya serta kebesaran Majapahit.
“Kami berharap bahwa apa yang menjadi harapan besar pengenalan terhadap sejarah budaya dan kebesaran Majapahit yang episentrumnya itu ada di Mojokerto itu juga bisa didukung wisatawan-wisatawan Nusantara bisa lebih mudah mengakses. Bagaimana mereka bisa mengenali lebih dekat kebesaran Majapahit dan seterusnya bisa membangun kekuatan wawasan nusantara kita dalam ber-Indonesia lahir batin,” tuturnya.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan bahwa Bus Tribuana Tunggadewi merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat terkait dukungan aksesibilitas aglomerasi Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto.
“Masyarakat dari wilayah Mojokerto Raya yang akan melakukan perjalanan menuju ibukota provinsi dan sebaliknya sudah terfasilitasi dengan adanya Trans Jatim Koridor II Tribuana Tungga Dewi,” ucapnya.
Ia juga juga berharap dengan adanya bus Trans Jatim Koridor II kunjungan wisata ke kota Mojokerto akan semakin meningkat.
“Harapan kami ke depan Kota Mojokerto yang terus berbenah untuk menjadi kota pariwisata ini bisa terfasilitasi aksesibilitasnya dengan adanya transportasi Trans Jatim 2 dan UMKM serta destinasi wisata lainnya ini bisa terdongkrak pendapatannya sekaligus bisa menjadi pendukung dalam Pendapatan asli daerah Kota Mojokerto,” harap Ning Ita sapaan akrabnya.
Bus Tribuana Tunggadewi menerapkan tarif Rp5 ribu untuk umum sedangkan untuk pelajar dan santri tarif yang dikenakan adalah Rp2500. Dengan rute sepanjang 40 kilometer dari Terminal Purabaya–Pasar Krian–Balongbendo–Mlirip–Terminal Kertajaya terdapat 53 halte dan di Kota Mojokerto terdapat tiga titik halte untuk mengakses tranportasi massal ini yaitu halte Terminal Kertajaya, Halte Rest Area Gunung Gedangan serta Halte Perempatan Sekarputih.
Bus Trans Jatim Koridor II trayek Mojokerto-Surabaya (Terminal Bungurasih) resmi beroperasi mulai hari ini, Senin (21/8/2023). Bus ini telah diresmikan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, serta perwakilan Pemkab Sidoarjo.