Sedulurane Ganip, Konsep Persaudaraan yang Tak Lekang Zaman

-
Selasa, 15 Agu 2023 13:23 WIB

No Comments

ganip2

Jakarta, Vibrasi.co–PDIP telah mendaftarkan 580 nama bakal calon anggota legislatif (bacaleg) ke KPU RI pada Mei silam. Di antara 580 nama bacaleg, terdapat nama mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito.

PDIP menugaskan Ganip untuk memenangkan hati rakyat pada pemilu legislatif (Pileg) 2024 dari Dapil V Malang Raya yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Dapil V Malang Raya menyediakan 8 kursi parlemen.

Berdasarkan pileg 2019,  di Dapil V Malang Raya saat ini, PDIP memperoleh tiga kursi yang diisi oleh Krisdayanti, Ahmad Basarah, dan Andreas Eddy Susetyo. Sementara  PKB dua kursi, dan Nasdem, Gerindra, Golkar, masing-masing satu kursi.

Dapil V Malang Raya termasuk dapil yang menjadi rebutan. Sejumlah tokoh nasional pernah duduk di dapil ini.

Sebut saja Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung (2004-2009), Lutfi Hasan Ishaq mantan presiden PKS yang tersangkut kasus korupsi pernah menjadi anggota DPR dari dapil ini. Prof. Didik J Rachbini yang kini menjadi rektor Universitas Paramadina juga pernah duduk di parlemen mewakili dapil Malang Raya  pada 2004-2009.

Ganip bukan tidak tahu beratnya persaingan Dapil V Malang Raya. Namun, sejak ia bulat memutuskan terjun ke dunia politik selepas pensiun, dirinya telah siap lahir batin menghadapi tantangan apapun di dunia politik.

“Saya sudah siap lahir batin masuk ke dunia politik, karena bagi saya politik juga bentuk perjuangan, berjuang untuk rakyat, hanya caranya saja yang berbeda,” tegasnya.

Ganip juga telah bulat bergabung ke PDIP yaitu karena komitmen partai yang senantiasa membela kepentingan wong cilik.

“Saya telah mempelajari semua partai politik di Indonesia, termasuk PDI Perjuangan. Menurut saya, PDI Perjuangan merupakan partai politik yang berjuang jatuh bangun, menang kalah dalam politik dan membela wong cilik dalam sejarah berdirinya,” ungkapnya kepada Vibrasi.co saat mewawancarai beliau secara khusus di Rumah Aspirasi, Malang, awal Agustus. 

Selain itu, sebagai partai yang ikut membidani reformasi 1998, menurut Ganip, PDI Perjuangan juga mempunyai komitmen yang tinggi terhadap 4 pilar.

“Jadi kesimpulannya, dari segi ideologi nasionalisme, platform perjuangan partai, sudah pas dan mempunyai kesamaan dengan saya,” tambah Ganip yang mengaku mengidolakan sosok Bung Karno ini.

Mengenai tugasnya menjadi caleg di Dapil V Malang Raya, Ganip tegas menyatakan, apapun tugas yang diberikan oleh partai dan di manapun wilayah penugasannya, ia akan siap menjalankan keputusan partai.

“Saya tegak lurus dengan komando partai,” ujarnya.

Justru ia mengucap syukur lantaran ditunjuk untuk bersaing di Dapil V Malang Raya, sebab, semasa menjadi prajurit ia pernah mengecap karir militer di Malang ketika menjadi perwira muda.

Ganip pernah bertugas di Batalyon Infanteri 512 di Rampal dari mulai tahun 1986.  Kemudian juga pernah bertugas di RIndam V Brawijaya yang berada di Kota Malang, dan pernah menjabat sebagai Komandan Kompi Pelajar di Dodikjur Rampal. 

Maka bagi Ganip, wilayah Malang bukan wilayah baru. Ia menganggap kehormatan sekaligus tantangan untuk mewakili wilayah ini di parlemen kelak.

 

Program dan Konsep Sedurulane Ganip

Ganip langsung bekerja sehari setelah ia didaftarkan ke KPU untuk menjadi caleg Dapil V Malang Raya. Ia membangun Rumah Aspirasi Sedulurane Ganip yang lokasinya bersebelahan dengan rumah utama di Plaosan 10, Kota Malang.   

Rumah Aspirasi berbentuk joglo dengan dominan ukiran kayu ini, menjadi tempat pertemuan sekaligus tempat mendengar keluh kesah warga Malang. 

“Di tempat ini saya juga dapat mendengar langsung aspirasi dan suara warga Malang, mereka dapat datang, bertemu dengan saya secara langsung untuk menyuarakan aspirasi, ” ungkapnya.

Ganip bahkan mengungkapkan, sepanjang ada di rumah dan sedang tidak berkeliling mengunjungi konstituen, maka ia akan menemui warga yang ingin menyuarakan aspirasinya di Rumah Aspirasi yang ia bangun tersebut.

Hal ini kata Ganip, sejalan dengan visi dan misi yang ia usung yakni “Merawat Rakyat Sepenuh Hati”. Ganip juga mengaku, apa yang ia lakukan merupakan perintah langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Seperti diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dalam salah satu pidato menyambut tahun politik 2024, memerintahkan seluruh kader PDIP untuk dekat dengan rakyat. 

Sejak dibangun, Rumah Aspirasi Sedulure Ganip tidak henti-hentinya menerima kedatangan tamu dari berbagai latar belakang, khususnya dari masyarakat biasa.

Sepanjang 2023 Ganip telah menerima banyak aspirasi dari bermacam kalangan. Ia pernah menerima tamu dari kalangan komunitas petani hingga komunitas sopir angkot Kota Malang.

Sejumlah kegiatan yang pernah dilakukan di Rumah Aspirasi Sedulurane Ganip antara lain, santunan anak yatim, pemberian bantuan kursi roda untuk warga difabel Malang,  dan kegiatan sosial lainnya.

Sedulurane Ganip merupakan konsep yang ia usung untuk menjalin kedekatan dan persaudaraan dengan warga Malang. Ia mengungkapkan, perbedaaan konsep ini dengan konsep lainnya, kata Ganip, terletak pada sifat persaudaraan itu sendiri, persaudaraan di Sedulurane Ganip tetap terjaga meskipun masa pileg sudah selesai.

“Saya tidak ingin sekedar berpolitik pragmatis, tetapi saya ingin tetap menjalin kedekatan dan persaudaraan dengan warga, meskipun nanti pileg selesai,” tegasnya.

Persaudaraan yang ingin dibangun Ganip dengan warga Malang Raya adalah persaudaraan yang terus menerus, persaudaraan yang bukan hanya dibatasi oleh pileg atau pilpres. Tetapi persaudaraan yang tak lekang zaman.

Ganip tidak menyangkal, ada persepsi di masyarakat bahwa caleg bakal melupakan warganya setelah berhasil terpilih. Tapi kata Ganip, itu terjadi lantaran kesadaran berpolitik dan berdemokrasi di Indonesia masih perlu diperbaiki. 

Di tambah, politik uang juga masih dianggap sesuatu yang lumrah. Ganip bersuara keras ketika disinggung soal politik uang, “Apa Anda mau suara Anda selama lima tahun hanya dibayar lima puluh ribu? Seratus ribu? Jangan mau” tegasnya.

Persepsi caleg yang melupakan rakyatnya setelah berhasil terpilih, merupakan akumulasi dari situasi yang demikian. ungkap Ganip.

Caleg merasa sudah memberi uang untuk suaranya, sehingga ketika terpilih ia tidak merasa memiliki tanggung jawab terhadap konstituennya. 

Pada konsep Sedulurane Ganip, purnawirawan yang pernah menjabat sebagai Kasum TNI ini menawarkan persaudaraan yang tidak terbatas pada masa pileg, tetapi persaudaraan yang tidak lekang jaman.

“Saya ungkap tadi, saya tidak ingin sekedar berpolitik pragmatis, saya juga ingin ikut mencerdaskan kehidupan bangsa mengedukasi masyarakat dalam pendidikan politik,” ungkapnya.

Dari sisi program, Ganip hingga saaat ini masih terus berkeliling ke wilayah Malang Raya untuk berbelanja masalah.

Saat ini, menurut Ganip, ada lima masalah yang akan ia perjuangkan. Lima klaster ini dirangkum seusai Ganip berkeliling di Malang pada awal terdaftar sebagai caleg. 

Klaster pertama menyoal presentase kemiskinan, terutama diKota Malang dan Kab Malang yang masih tergolong tinggi,

Tingkat kemiskinan di Kota Malang pada 2022 masih berada di angka 4,37 persen.  Sementara di Kabupaten Malang, tingkat kemiskian mencapai 10,50 persen atau termasuk yang tertinggi di Indonesia.

Berbeda dengan Kota Batu, wilayah ini termasuk paling rendah tingkat kemiskinannya se-Jawa Timur, maka angka kemiskinan di Kota Batu hanya 3,79 persen dari total 214.653 jiwa.

Untuk meyikapi klaster persoalan ini, Ganip akan berupaya mendorong pemerintah pusat untuk mempebesar alokasi anggaran bagi masyarakat tidak mampu. 

Klaster berikutnya adalah soal pemberdayaan ekonomi UMKM. Ganip menilai wilayah Dapil V Malang Raya memiliki potensi ekonomi yang berbasis UMKM cukup besar. 

“Apalagi wilayah Malang dan sekitarnya merupakan salah satu destinasi wisata di Jawa Timur, tentu potensi ekonomi UMKM nya juga besar, maka kita harus dorong ini agar dapat memberikan kontribusi ekonomi yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat Malang Raya,” katanya.

Klaster ketiga menyoal tentang pendidikan. Ganip akan mendorong pemerintah pusat untuk memperbanyak alokasi anggaran pendidikan, menambah SDM guru sekolah, dan juga peningkatan fasilitas pendidikan.

“Saya tidak ingin ada warga Malang Raya yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya misalnya,” ungkap Ganip.

Klaster keempat adalah tentang kesehatan. Ganip meminta pemerintah pusat untuk memperbanyak alokasi anggaran kesehatan untuk warga Malang Raya, menambah jumlah rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya di wilayah Malang Raya. 

Sedangkan klaster kelima soal pemerataan pembangunan. Pembangunan yang merata di semua wilayah Indonesia menurut Ganip adalah sebuah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

 

 

 

  

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :