SIG Manfaatkan 76 Ribu Ton RDF sebagai Bahan Bakar Alternatif

-
Sabtu, 12 Agu 2023 15:01 WIB

No Comments

SIG3

Jakarta, Vibrasi.co–Guna Mendukung Pelestarian Lingkungan, SIG Terapkan Ekonomi Sirkular dengan Memanfaatkan 76 Ribu Ton RDF sebagai Bahan Bakar Alternatif untuk Mengelola Sampah Kota.

Pada tahun 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat ada 12.362 juta ton sampah yang tidak terkelola.  Jumlah sampah yang terus meningkat menjadi tantangan bagi pemerintah karena fasilitas pengolahan sampah yang terbatas. Akibatnya, sampah menumpuk dan menimbulkan masalah lingkungan di kota-kota.

Untuk membantu pemerintah menangani masalah tersebut, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berpartisipasi dalam mengatasi persoalan sampah kota melalui penerapan prinsip ekonomi sirkular. SIG menggunakan metode konversi sampah menjadi refuse-derived fuel (RDF) sebagai solusi.

Pendekatan ini tidak hanya membantu pemerintah dalam menangani persoalan sampah, tetapi juga membantu perusahaan dalam mendapatkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Penggunaan RDF merupakan bagian dari inisiatif strategis Perlindungan Terhadap Lingkungan dalam Sustainability Road Map SIG, yang juga mendukung perusahaan dalam mencapai target penurunan emisi karbon dioksida (CO2).

Sekretaris Perusahaan SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan bahwa pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif telah diimplementasikan oleh anak perusahaan SIG, yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), di Pabrik Narogong dan Pabrik Cilacap. Sejak tahun 2020 hingga 2022, total pemanfaatan RDF di kedua pabrik tersebut mencapai 76 ribu ton dan bersumber dari TPST Bantargebang, RDF Plant Jeruklegi Cilacap, dan TPST Wangon Banyumas.

Di Kabupaten Cilacap, SBI bukan hanya memanfaatkan RDF yang dihasilkan oleh RDF Plant Jeruklegi yang dimiliki oleh Pemkab Cilacap, tetapi juga menjadi inisiator dan operator fasilitas RDF pertama di Indonesia. Sejak diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan pada 21 Juli 2020, fasilitas RDF Cilacap kini mampu mengolah 160 ton sampah per hari untuk menghasilkan sekitar 70 ton RDF setiap harinya. Jumlah ini berpotensi menggantikan penggunaan 40 ton batu bara per hari.

“Pengelolaan sampah secara berkelanjutan merupakan upaya SIG untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman, sambil memberikan manfaat ekonomi. Melalui pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif, kami dapat mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil, melestarikan sumber daya alam, dan menurunkan emisi gas karbon,” ujar Vita Mahreyni.

Selain menggunakan RDF, SIG juga memanfaatkan sumber bahan bakar alternatif lainnya yang berasal dari biomassa dan limbah industri. Serangkaian inisiatif penggunaan bahan bakar alternatif oleh SIG telah mendukung perusahaan dalam mencapai target pengurangan emisi CO2.

Lebih lanjut, Vita Mahreyni menyampaikan bahwa komitmen SIG terhadap upaya pelestarian lingkungan semakin kuat dengan hadirnya layanan pengelolaan sampah bernama Nathabumi. Nathabumi memberikan layanan pengelolaan limbah industri, termasuk limbah berbahaya (B3) dan non-B3, pengelolaan sampah perkotaan, analisis dan laboratorium limbah, serta pengelolaan limbah pengeboran.

Sistem pengelolaan sampah dan limbah oleh Nathabumi dilakukan dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan melalui metode co-processing. “Teknologi yang dimiliki oleh Nathabumi menjadi solusi jangka panjang untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sampah. Sejak tahun 2010 hingga 2022, Nathabumi telah mengelola 5,7 juta ton limbah dan sampah,” ungkap Vita Mahreyni.

Share :

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :