Letjen (Purn) Ganip Warsito dan Pilihannya ke PDIP

-
Rabu, 09 Agu 2023 19:33 WIB

No Comments

ganip

Jakarta, Vibrasi.co–Bertemu dan berbincang dengan Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Ganip Warsito di rumahnya yang asri, di Malang, menjadi pengalaman tersendiri. Membayangkan dirinya adalah mantan Kasum TNI, mantan Asisten Operasi Panglima TNI, kemudian menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan terakhir Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN, tentu beliau bukan orang sembarangan.

Namun kebintangan beliau bukan pada jabatan yang pernah diembannya. Tetapi pada gaya bicaranya yang runut, terstruktur, lugas, sekaligus cair.

Seseorang dengan gaya bicara seperti itu, tentu tidak diragukan lagi pola pikir dan keluasan wawasannnya. Maka tidak heran, berbincang dengan Letjen (Purn) Ganip, satu jam setengah tidaklah cukup, karena apa yang disampaikan serba menarik dan berwawasan kebangsaan. 

Kami menyambangi beliau di rumahnya yang menjadi Rumah Aspirasi bagi warga Malang Raya. Di rumah bergaya joglo yang penuh dengan ukiran kayu jati, Ganip menyediakan soto ayam, tempe goreng, dan tentu saja kopi hitam.

 

Melamar ke PDIP

Ia membuka perbincangan dengan kisah ketika mulai menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sesaat setelah dilantik menjadi Kepala BNPB.

“Setelah dilantik menjadi Kepala BNPB, saya menemui Ibu Mega.  Kenapa? Beliau salah satu tokoh yang memiliki perhatian besar soal kebencanaan, jadi saya pandang perlu menemuinya untuk memperoleh background dalam menjalankan tugas saya di BNPB,” ujarnya.

Pertemuan itu ujarnya, membuat dirinya semakin menaruh hormat pada sosok putri sang Proklamator tersebut. “Beliau sosok yang nasionalis, berwawasan kebangsaan, dan selalu berbicara bagaimana mensejahterakan rakyat,” sambungnya. 

Bukti terkesannya Ganip dengan pertemuan itu, membuatnya lugas menjawab ketika Vibrasi.co menanyakan bagaimana proses bergabungnya Ganip ke PDIP.

“Silakan dikutip, saya katakan, bukan PDIP yang melamar saya, tapi saya yang melamar langsung untuk bergabung dengan PDIP,” tegasnya.

Seperti diketahui, pada Oktober 2022, Ganip bergabung ke PDIP. Media massa kemudian banyak memberitakan pernyataannya soal dirinya siap mati demi PDIP.

“Bicara idealisme, bicara ideologi, bicara nasionalisme, itu kok rasanya ada pada saya di saat perjuangan kepada rakyat itu. Kok yang selama ini saya lakukan saat menjabat, dan tanpa ragu sedikit pun siap mati untuk PDIP,” demikian ujar Ganip ketika itu. Pernyataan tersebut kemudian kemudian viral.

Dia menjelaskan ideologi dan nasionalisme yang dimilikinya selama ini selaras dengan PDIP. “Apa yang diperjuangkan Bung Karno, kemudian diteruskan oleh Ibu Megawati dengan PDIP  selaras dengan jiwa nasionalisme saya sebagai prajurit,” katanya. 

Kisahnya berlanjut ketika ia mulai mengenal sosok-sosok yang berada di PDIP. Ia memuji sosok Adian Napitulu yang dianggapnya bukan saja aktivis yang berbicara keras di parlemen, tetapi juga berbuat langsung untuk kepentingan rakyat.

“Saya lihat langsung sosok Adian, dia bukan hanya bicara. Dia berbuat langsung. jarang anak muda seperti Adian di jaman sekarang, saya menyambangi rumah Adian, melihat langsung bagaimana dia membangun komunitas di lingkungannya untuk memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Orang selanjutnya yang membuatnya kagum adalah Ketua Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun. 

“Dari beliau juga saya banyak belajar, beliau orang yang banyak memberikan saya masukan tentang bagaimana nilai dan asas partai dijalnakan dengan penuh kehormatan dan tanggung jawab,” tukas Ganip.

Selain Bung Karno, tiga sosok itulah yang menurutnya memberikan pengaruh cukup kuat untuk bergabung ke PDIP.   

 

Tugas Pertama dari Megawati

Usai bergabung ke PDIP, Ganip mendapatkan misi pertamanya, yakni mendampingi Ketua Satgas Partai Komarudin Watubun. Salah satu tugasnya menanamkan kembali disiplin kepada kader partai, termasuk kader yang tergabung dalam Satgas Cakra Buana.

Satgas Cakra Buana merupakan sejenis satuan khusus untuk pengamanan yang diorganisir PDIP. Semacam Banser di NU, atau  Kokam di Muhammadiyah.

“Tugas pertama saya itu tanggal 10 Januari 2023, kita kerahkan Satgas Cakra Buana dalam rangka HUT PDIP, alhamdulillah sukses,” katanya.

Sukses dengan tugas pertamanya, Ganip kemudian ditunjuk menjadi salah satu caleg PDIP Dapil Jawa Timur V yang meliputi Kota Malang, Kab. Malang dan Kota Batu, atau Malang Raya.

Ganip merupakan satu dari 17 purnawirawan TNI-Polri yang didaftarkan PDIP sebagai caleg DPR RI. Ganip termasuk dalam 11 orang purnawairawan TNI-Polri yang baru pertama kali didaftarkan. Sedangkan 6 purnawirawan lainnya merupakan imcumbent.

Seperti kader lainnya, Ganip juga mengikuti pelatihan dan pembekalan kader nasional di Kantor Pusat PDIP Lenteng Agung pada akhir Oktober 2022. 

Saat itu tokoh kader yang juga ikut pembekalan antara lain mantan petenis Yayuk Basuki, dan ahli Gunung Merapi Surono atau Mbah Rono.

Usai pelatihan dan pembekalan, Ganip lalu didaftarkan menjadi Caleg Dapil Jawa Timur V. Ia mengungkapkan, sebenarnya jika boleh memilih ia menginginkan dapil Magelang, tanah kelahirannya.

“Namun saya ini prajurit, setiap ditugaskan dimanapun kita siap. Justru bagi saya ini merupakan tantangan sekaligus harga diri,” ucapnya.

Ia menjelaskan, harga diri yang dimaksud adalah dirinya sebagai seorang militer harus bisa melalui ujian dengan penugasan ini. “Harga diri sebagai seorang militer adalah bagaimana kita menyelesaikan tugas ini dengan baik,” jelasnya.

Segera setelah mendapatkan tugas menjadi caleg, ia berkeliling ke Malang Raya, membentuk tim dan membangun rumah inspirasi.

Ganip kemudian membentuk korcam dengan wadah konsep seduluran dengan nama “Sedulurune Ganip” untuk mensosialisasikan dan menampung aspirasi masyarakat, serta menjelaskan tentang tata kelola program jangka panjang/jangka pendek demi mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Saat ini Ganip rajin mengunjungi warga Malang Raya, ia telah mengunjungi puluhan titik untuk mengajak masyarakat berpatisipasi secara cerdas.

Di setiap kesempatan, ia mengungkapkan seringkali berbicara kepada masyarakat bahwa jika pilihan yang dicoblos lima tahun lalu sukses membawa perubahan dan perbaikan, maka silakan dipilih kembali. Jika tidak, maka jangan dipilih. Sesederhana itu ungkap Ganip.

“Saya ingin mengambil bagian berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa dengan politik yang sehat,” katanya.

Ganip menjelaskan,  konsep seduluran yang ditawarkannya akan terjalin selamanya, daripada transaksional tapi akhirnya menjadi berbagai keluhan hingga setelah menjabat melupakan aspirasi pemilihnya.

“Saya tidak ingin seperti itu, yang lalu biarlah berlalu, tidak perlu di masukkan ke dalam hati karena yang saat ini adalah masa depan,” terangnya.

 

 

 

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :