Wakil Gubernur wilayah Mekkah Pangeran Badr bin Sultan memimpin upacara pencucian Ka’bah ini. Sejumlah pangeran, pejabat daerah, dan juga perwakilan kerajaan Arab Saudi juga turut menyaksikan upacara ini.
Prosesi pencucian Ka’bah diawali dengan mengangkat kiswah bagian bawah dan kemudian mulai membasuhnya. Kain Kiswah Ka’bah terbuat dari sutra murni berwarna hitam.
Di sekelilingnya terdapat kaligrafi yang diambil dari Al-Qur’an yang disulam dengan benang emas. Tulisan itu membentuk angka V (tujuh dalam bahasa Arab). Selanjutnya di balik kiswah hitam adapula kiswah putih yang tujuannya menahan panas atau menghalangi resapan panas dari kiswah hitam.
Selanjutnya Ka’bah pun mulai dibasuh dua kali. Basuhan pertama dengan air dan basuhan kedua dengan air yang sudah dicampur wewangian.
Air yang digunakan untuk mencuci Ka’bah adalah Air Zam-Zam yang didorong keluar menggunakan perlengkapan canggih.
Setelah dicuci atau dibasuh, Ka’bah kemudian diharumkan kembali dengan minyak oud, mawar, dan dupa terbaik.
Selain prosesi mencuci Ka’bah, pengelola juga menggelar kegiatan pameran virtual yang menampilkan alat-alat yang digunakan untuk mencuci Ka’bah.