- Politik
Kamis, 20 Jul 2023 18:20 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa akan menggunakan hak pilih untuk pertama kalinya pemilu 2024.
Selama menjadi anggota militer, Andika memang tidak memiliki hak untuk memilih dan dipilih dalam kontestasi pemilu sebagaimana diatur undang-undang.
Setelah purnatugas dari TNI AD maka ia berhak memiliki mencoblos pada pilpres 2024 nanti. Terkait haknya, Andika dengan tegas menyatakan akan memilih Ganjar Pranowo pada votes pertamanya sebagai warga sipil.
Dalam talkshow “Talk Politic with Reinhard” yang ditayangkan di Channel Youtube SindoNews, Kamis (20/7/2023) Andika mengungkapkan sosok Ganjar sebagai orang yang menurutnya cocok menjadi Presiden RI.
“Beliau salah satu orang yang menurut saya cukup menarik, beliau kelihatannya orang yang sangat terbuka, komunikasi dengan masyarakat juga sangat mudah, jadi bagi saya punya pertimbangan, Mas Ganjar ini lebih cocok misalnya jika saya harus memilih untuk jadi Presiden Indonesia,” ungkapnya
Andika menambahkan, Ganjar juga memiliki latar belakang menangani masalah yang lebih kompleks di daerah. Sehingga ia lebih pengalaman dan kemampuan untuk mengatasi-mengatasi masalah yang mungkin variabel-variabelnya tidak ada di daerah lain.
“Mas Ganjar ini punya potensi yang bagi saya lebih pas karena beliau mendapatkan kesempatan berada di eksekutif, beliau ditempatkan di tempat yang tantangannya cukup besar, misalnya sama-sama di daerah atau provinsi tapi provinsi yang memiliki variabel yang tidak menguntungkan, itu membuat pimpinan daerah itu akan bekerja lebih keras untuk mengatasi persoalan,” katanya.
Menurut Andika Ganjar Pranowo memiliki potensi lantaran ditempa oleh kondisi dengan variabel-variabel yang sulit tersebut. “Misalnya beliau ditempatkan di daerah dengan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi, bagi saya itu merupakan potensi yang sudah memberikan keuntungan untuk Mas Ganjar,” jawabnya.
Terkait calon lain, Andika tidak ingin membanding-bandingkan dengan Ganjar Pranowo. Ia memuji kedua bacapres yang saat ini muncul.
“Mereka juga menurut saya orang yang punya prestasi dan reputasi, maka pilihan saya ini tidak ada hubungannya dengan mambandingkan ya, pilihan hati saja, rasa klop saja, kan sering kita gak punya alasan yang kuat banget, tetapi begitu melihat, merasa cocok saja,” pungkas Andika.
Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Pada saat dilantik, ia adalah Panglima TNI tertua sepanjang sejarah, tetapi rekor itu dipecahkan oleh Laksamana Yudo Margono yang dilantik menggantikannya pada tanggal 19 Desember 2022.
Andika mengawali karir bintang satu di pundak saat menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) pada tahun 2013. Selanjutnya ia memperoleh kenaikan pangkat sebagai Mayor Jenderal saat dipercaya menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) setahun setelahnya.
Dua tahun menjadi Danpaspampres, Andika kemudian mencicipi tugas teritorial sebagai Pangdam Tanjungpura 2016-2018. Selanjutnya bintang di pundaknya bertambah menjadi Letnan Jenderal setelah diangkat menjadi Komandan Kodiklat AD.
Hanya sebentar menjadi Dan Kondiklat AD, Andika dipercaya memegang tongkat komando sebagai Pangkostrad lalu naik lagi menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2018), serta meraih pucuk pimpinan tertinggi dalam karir militer sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia pada 2021.
Posted in Politik