Puasa dan Kontraksi Wakaf

-
Rabu, 29 Mar 2023 03:08 WIB

No Comments

download-81

Oleh : 

Dr Ir Agus Priyatno MM

Komisioner BWI/Dosen Unida Bogor.

Momentum puasa dirasakan geliatnya oleh ummat Islam sedunia terkait dengan peningkatan peribadatan yang tentu dinamika ibadahnya berbeda dIbandingkan di bulan-bulan lain. Semangat ibadahnya juga berbeda baik secara komunal maupun individual terlepas berbeda faham, tradisi maupun kedalaman keilmuan yang menjalankannya.

Kajian-kajian tematik tentang makna puasa juga menjadi semakin fariatif dilihat dari para nara sumber dengan spesialisasi keilmuan berikut pengalaman keagamaannya masing-masing. Puasa yang diwajibkan kepada ummat Islam yang terkait dengan ayatnya yang begitu popular dalam Al Qur’an di surat Al Baqarah ayat 183-185 menjadi bahasan yang semakin meluas namun prismatis.

Satu hal yang menarik saat berbicara tujuan puasa itu sendiri yaitu agar menjadi orang-orang yang bertaqwa bisa kita kaji dari aspek bahasa maupun terminologinya. Kalimat la’ala sebagai bentuk harfu taroji berpengertian hope (harapan) terhadap orang-orang yang berpuasa agar memperoleh derajat sebagai muttaqin. Kita mencoba ulas sedikit dari tata bahasanya kenapa tidak menggunakan kata bermakna pasti seperti   thob’an, hazima ataupun tsabita tetapi la’ala.

Kalau derajat taqwa menjadi stasiun akhir dari prosesi ibadah orang berpuasa, maka dalam ibadah lain seperti sholat , zakat, haji, membaca al Qur’an tujuannya juga sama untuk menjadi orang-orang bertaqwa sebagaimana ada di Al Baqarah ayat 21, “Wahai manusia beribadahlah kepada Tuhan kalian yang menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar menjadi orang yang bertaqwa. “

Term ketaqwaan menjadi menarik diulas terkait dengan karakter yang menjadi indikasi keberhasilan sebuah peribadatan sampai derajat muttaqin. Melihat dari kandungan Al Qur’an di surat Al Baqarah ayat 2-4 dan surat Ali Imran ayat 133-136 maka kita bisa sedikit mengerucutkan karakter taqwa dalam konteks rukun iman dan rukun islam adalah yakin kepada yang ghaib dan maha ghaib, mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rizki, beriman kepada kitabullah serta iman kepada hari akhir.

Dalam konteks ihsan maka beberapa karakter muttaqqin adalah menafkahkan sebagaian rizki, bisa menahan amarah, mudah memaafkan dan saat khilaf ingat kepada Allah SWT dan segera memohon ampun.

Ternyata kalimat sedekah selalu terikut sertakan saat membicarakan tentang karakter taqwa, ini merupakan isyarat bahwa sedekah memiliki makna penting bahkan kalau kita tengok di surat Al Munafiqun 10, nanti suatu saat di akhirat banyak orang-orang yang menyesali hidupnya saat di dunia karena tidak gemar bersedekah dan kalau bisa minta diberi kesempatan sebentar saja untuk bisa bersedekah.

Sedekah merupakan bentuk amalIah baik yang disunahkan oleh Nabi SAW bisa berupa infak maupun wakaf, sementara zakat merupakan kewajiban bagi yang mampu dan memenuhi haul dan nishob. Di dalam sedekah maka wakaflah yang memiliki kemampuan kontribusi dari sisi waktu dan kemanfaatannya  secara unlimited dan multidimensional menjadi capital expenditure yang pokoknya tidak hilang tetapi bermanfaat selamanya.

Kesadaran dan keterbukaan masyarakat tentang pentingnya wakaf masih belum segairah dalam literasi dan interaksi dengan instrument filantropi lain seperti zakat dan infak.

WAKAF DAN GELIAT PERADABAN

Kontribusi wakaf terhadap sektor ekonomi sosial yang berumur panjang tentu tidak diragukan lagi, karena dari zaman Nabi SAW, sahabat Abu Talhah telah mewakafkan kebun kurma di Buraiha, sahabat Umar juga mewakafkan kebun produktifnya di Khaibar dan sumur wakaf legendaris dan kebun kurma peninggalan Usman bin affan kini telah berbuah hotel mewah dan saldo rekening abadi di bank-bank Arab Saudi seolah menjadi pilar heritage sector ekonomi yang berumur panjang dan akan terus memanjang.

Di Indonesia sendiri wakaf telah mencatatkan dalam sejarah perkembangan suatu tatanan masyarat telah berkontribusi dalam waktu yang lama seperti asset wakaf yang dikelola masjid Agung Semarang berupa petak tanah sewa, SPBU, pasar dan sebagainya.

Persoalan mendasar dari geliat wakaf yang awalnya lambat adalah salah kaprahnya masyarakat menganggap bahwa wakaf haruslah berupa tanah yang peruntukannya masjid, madrasah maupun makam yang disingkat Emtri. Padahal sebagaimana disampaikan di atas dari zaman Nabi SAW asset yang diwakafkan tanah tapi ada pohon kurmanya yang produktif dan itu menghasilkan fulus pada zamannya.

Kemudian sumur Usman merupakan asset ekonomi di jazirah arabia yang vital pada saat itu karena air merupakan alat produksi yang memiliki harga sangat tinggi kemudian diwakafkan dan tentu itu menjadi pabrik uang saat dijual ke masyarakat dan mengaliri kebun-kebun kurma di arab sana.

Hari ini kita bisa melihat Al Azhar dengan berbagai Lembaga pendidikan yang multilevel bisa membiayai kegiatan operasional termasuk di dalamnya beasiswa untuk ribuan pelajar dari seluruh dunia tanpa dipungut biaya. Sistem wakaf yang diterapkan Al Azhar semenjak 970 M telah diduplikasi dengan nama Endowmen Fund di 11 Universitas terkenal di barat pada 1502 M seperti Masschusetts Institute of Technology, Harvard University, University of Cambridge, Stanford University, California Institute of Technology, University of Oxford, University College London, Imperial College London, ETH Zurich Swiss Federal Institute of Technology, University of Chicago, Princeton University.

Semangat menghidupkan Endowmen Fund di kampus-kampus di Indonesia sudah dimulai dan diinisiasi oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) melalui beberapa program yang dilaksanakan di kampus-kampus umum maupun berbasis agama . Wakaf Goes to Campus telah diselenggarakan 12 kali terakhir di Semarang dan ditandai dengan penanda tanganan MOU bidang riset dan penjajagan untuk melaksanakan program investasi wakaf melalui Cash Wakaf Link Sukuk (CWLS) atau disebut Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Beberapa kampus telah melakukan kerja sama ini diantaranya  Universitas NU Surabaya, Institut Teknologi Surabaya, Institut Pertanian Bogor dan Institut Teknologi Bandung dan segera menyusul beberapa kampus besar lainnya. 

Wakaf sebagai salah satu instrument filantropi dalam Islam bukan hanya membuktikan keabadian dalam kemanfaatan tetapi juga dalam hal aliran pahala. Kesadaran itu telah menjadikan aliran gerakan wakaf di masyarakat kian deras dengan model wakaf produktif yang dimotori oleh nadzir-nadzir professional dengan berbagai sektor industry riil semacam property, agrobisnis, trading baik berskala UMKM sampai berskala milyaran.

Perkembangan nadzir professional yang jumlahnya 400 an  ini bukan hanya sekedar ikut berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi yang  menjadi jembatan mengurangi angka kemiskinan di Indonesia namun menjadi profesi baru yang menjanjikan khususnya di kalangan milenial.

Dunia digital yang sekarang menjadi keharusan yang digunakan dalam transaksi ekonomi juga telah disikapi oleh para stake holder di dunia perwakafan secara positif. Transaksi digital telah mengubah pola transaksi wakaf yang tradisional head to head ke platform-platform lewat media online tentunya.

Kemudahan transaksi ini telah menjadikan wakaf tidak lagi tersudut di tempat-tempat ibadah namun menjadi entitas yang dinamis dan modern. Ini tentu akan merubah performa pewakaf yang tadinya hanya menjadi dominasi orang kaya mapan berumur ke kaum milenial yang tongkrongannya di kafe-kafe baik di mall maupun di tempat-tempat gaul melalui kemudahan berwakaf dengan seharga segelas kopi.

Tentu kesadaran berwakaf memiliki ending yang sangat bagus untuk tetap menumbuhkan kedermawan masyarakat Indonesia yang no 1 dalam World Giving Indeks 2022 menurut Charities Aid Foundation (SAF) sebagai masyarakat yang tidak individualis tetapi peduli dengan sekitarnya. Lebih membanggakan tentu adalah kesempatan meraih kemuliaan di dunia dan memperoleh keselamatan di akhirat karena melaksanakan ajaran-ajaran agama lebih baik sesuai dengan tujuan puasa yaitu menjadi orang-orang bertaqwa melalui wakaf tentunya.

Share :

Posted in ,

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :