- Index
Rabu, 29 Mar 2023 03:02 WIB
Jakarta,Vibrasi– Seorang pemuda berusia 19 tahun asal Indonesia memukau peserta Sidang PBB dengan pidatonya tentang penerapan teknologi Artifficial Intelligent (AI) dalam menghadapi berbagai krisis di dunia pendidikan.
Dia adalah Miklos Alvaro Sunario yang merupakan Co-Founder of EduBeyond. Miklos saat ini merupakan mahasiswa tahun kedua di Universitas British Columbia Bachelor of Applied Science – BAScIntegrated Engineering.
Miklos bersama timnya meraih juara internasional dalam lomba yang diikuti 1.500 lebih start-up dari 85 negara. Platform buatannya ini juga telah membantu pendidikan lebih dari 5.000 siswa dari 8 negara di dunia.
Pada 31 Januari 2023, Miklos diundang untuk memberikan pidato di sidang umum PBB tentang penerapan teknologi Artifficial Intelligent (AI). Saat itu menyampaikan beberapa poin terkait metode pendidikan dan dikaitkan dengan teknologi Artificial Intelligence (AI)
Poin tersebut adalah:
1. Metode pendidikan yang sama dipaksakan kepada setiap murid yang sebenarnya memerlukan pendekatan berbeda-beda sesuai masing-masing kebutuhan dan kemampuan (yang personalized); saat ini sekolah lebih menekankan sertifikasi alih-alih proses edukasi itu sendiri.
2. Dampak metode pendidikan saat ini terhadap siswa: sekitar 31,9 persen siswa SMA mengalami Anxiety Disorder dan jumlahnya cenderung meningkat.
3. Kelalaian mengidentifikasi dan mengembangkan bakat anak sejak dini. Digitalisasi pendidikan mampu mengidentifikasi bakat sejak usia lebih muda melalui teknologi AI.
Melalui Edu Beyond, Miklos bersama timnya merancang teknologi Artificial Intelligence untuk mengidentifikasi dan menyesuaikan kebutuhan pendidikan sesuai bakat anak.
EduBeyond merupakan platform yang membantu para siswa untuk menemukan dan mengembangkan bakatnya. Platform buatannya ini juga telah membantu pendidikan lebih dari 5.000 siswa dari 8 negara di dunia.