- Politik
Rabu, 24 Mei 2023 18:07 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Pidato Anies Baswedan di Harlah PKS, Sabtu (20/05/2023), yang menyebut jalan non tol yang dibangun pemerintahan SBY lebih panjang dari pemerintahan Jokowi menuai polemik.
Saat itu Anies menyebut, bahwa pembangunan jalan nasional pada era pemerintahan presiden SBY 20 kali lipat lebih banyak dari yang dibangun selama era pemerintahan presiden Jokowi.
Awalnya, Anies menyebut era Jokowi berhasil membangun jalan tol terpanjang, yaitu 1.569 kilometer dari total jalan tol saat ini 2.499 kilometer.
“Saya bandingkan dengan pemerintahan yang lalu, di zaman pak SBY jalan tak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 kilometer atau 7,5 kali lipat,” ujarnya.
Menurut Anies, hanya sekitar 500 kilometer jalan nasional yang terbangun selama Jokowi memimpin. Sedangkan pada era SBY bisa 20 kali lipat dari pencapaian Jokowi saat ini.
“Pada era 10 tahun sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat,” lanjut Anies.
Namun hal tersebut dibantah Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, yang mengatakan penambahan jalan nasional era SBY yang diklaim oleh Anies, bukan jalan yang dibangun, tetapi merupakan hasil perubahan status dari jalan provinsi menjadi jalan nasional.
“Jadi status jalan nasional yang bertambah sekian ribu kilometer itu adalah perubahan status dari jalan provinsi jadi jalan nasional. Jadi tidak ada pembangunan baru yang disebut zaman SBY lebih panjang dari zaman Jokowi. Itu salah interpretasi data BPS,” ungkap Hedi kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).
“Jadi bukan pembangunan jalan baru. Baca lagi. (Data) BPS itu perubahan status jalan bukan hasil pembangunan jalan. Gitu lho!. Jadi salah kalau diinterpretasikan sebagai hasil pembangunan jalan,” jelasnya.
Menurut Hedy, penambahan jalan nasional di era pemerintahan SBY bukanlah hasil pembangunan baru melainkan hanya perubahan status jalan. “Jadi zaman SBY kan nambah tuh jalan nasional. Itu kebanyakan bukan hasil pembangunan. Ada hasil pembangunan, tapi cuma sedikit. Yang Jokowi juga ada hasil perubahan (status) tapi sedikit,” pungkasnya.
Posted in Politik