- Regional
Selasa, 23 Mei 2023 13:33 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Berita menyedihkan datang dari Sukabumi. Seorang siswa kelas 2 SD berinisial MHD (9) meninggal dunia akibat dikeroyok oleh empat orang kakak kelasnya di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat.
Penganiayaan diduga dilakukan pada Senin (15/5/2023). MHD kemudian dirawat di rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu, (20/5/2023).
Peristiwa pengeroyokan terhadap MHD (9), diduga dilakukan pada hari Senin, dilakukan oleh empat orang kakak kelasnya.
Pengawas Bina Kecamatan Sukaraja Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Ahmad Yani mengatakan, empat murid yang sedang diperiksa tersebut didampingi orangtua dan guru sekolah.
“Ada 4 nama, nama Az itu ada di kelas dua 1 orang, kelas tiga 1 orang, kelas lima 2 orang. Sedang dilaksanakan BAP penelusuran permasalahan oleh pihak kepolisian,” ujar dia.
Dia mengatakan, pihak sekolah berjanji akan kooperatif memberikan keterangan yang sedang dilakukan oleh pihak yang berwajib.
“Tentunya kami siap berkoordinasi, dikonfirmasi dan dimintai keterangan, bahwa kejadiannya di internal sekolah sehingga tentunya ada beberapa siswa yang dicurigai atau pun menjadi bahan,” ungkap dia.
Awalnya keluarga tidak mengetahui peristiwa ini, lantaran MHD tidak menceritakan kepada keluarga.
Kakek korban, MY (52) mengatakan, mulanya korban mengeluhkan sakit di bagian dada, sesak napas serta sakit di bagian rahang dan tulang punggung.
Namun MY tidak mengetahui bahwa cucunya tersebut menjadi korban penganiayaan.
“Saat ditanya dokter juga awalnya tidak mengaku. Namun akhirnya setelah ditanya sampai empat kali oleh dokter baru mengakui dipukuli temannya,” ujar MY.
Sebelum meninggal pada Sabtu (20/5/2023), korban sempat mengalami kritis selama tiga hari. “Korban yang kritis tiga hari di rumah sakit, lalu pada pukul 08.00 WIB (Sabtu, 20/5/2023), meninggal di RS Hermina,” kata MY.
Berdasarkan keterangan dokter, MHD mengalami luka pecah dan retak di bagian organ dalamnya. “Hasil visum korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak, dan tulang punggung retak,” terangnya.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, MHD sempat menyebut satu nama pelaku pengeroyokan. Dari nama tersebut keluarga lalu meminta keterangan kepada pihak sekolah sekaligus melaporkan ke polisi.
Saat ini Polres Sukabumi sudah menangani kasus ini dan sedang melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.
Posted in Regional