- Kriminal
Jumat, 19 Mei 2023 14:01 WIB
Medan, Vibrasi.co–Peristiwa pembunuhan diduga terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara. Seorang mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) ditemukan di rumah ibu angkatnya dalam kondisi tewas. Jenazah ditemukan dalam kondisi badan utuh namun kepala tinggal tengkorak.
Peristiwa ini pertama kali diungkap oleh keluarga angkat korban melalui akun twitter @captguid pada 17 Mei 2023. Akun itu menulis bahwa telah terjadi dugaan pembunuhan atas Mahira Dinabila, seorang mahasiswi USU.
Kronologi peristiwa tersebut bermula pada 3 Mei 2023, Tante Mahira pendapatkan pesan DM Instagram dari teman Mahira.
Teman Mahira itu menanyakan keberadaan Mahira Karena sudah tidak masuk kuliah, padahal sedang ujian tengah semester.
Pada hari itu juga, keluarga Mahira terus menelpon Mahira namun ponsel mahasiswi tersebut tidak aktif.
Akhrinya pada jam 23.00 WIB, tante angkat Mahira bersama keluarga datang ke rumah Mahira. Rumah tersebut merupakan rumah peninggalan ibu angkat Mahria.
Sampai di lokasi, ternyata keadaan rumah gelap dan tergembok dari luar. Sementara sepeda motor Mahira terparkir di halaman rumah.
Atas ijin stapan setempat, mereka kemudian masuk ke dalam rumah dan bau busuk langsung menyengat. Saat itu yang masuk ke dalam rumah adalah Om angkat Mahir dan satpam komplek.
Akun tersebut lalu menulis, Saat itu tidak ada yg bisa berfikir jernih, tante angkatnya menghubungi keluarga yg lain. Hingga pukul 12 dini hari, ayah angkat Mahira datang bersama istrinya. Ayah angkat Mahiralah yg membuka pintu dengan paksa, semua masuk menggunakan pencahayaan seadanya di rumah yang gelap gulita.
Di dalam rumah, ditemukanlah Mahira dalam kondisi sudah tewas. Saat ditemukan, kondisi tubuh masih utuh dan membengkak, namun kepala sudah menjadi tengkorak dan gosong terbakar, serta obat nyamuk di tangan Mahira. Diperkirakan telah meninggal kurang lebih 10 hari yang lalu.
Setelah itu datanglah pihak polisi. dan melakukan olah TKP.
Sampai sejauh ini polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus Mahira. Dari penyelidikan sementara diduga merupakan pembunuhan lantaran tidak adanya barang yang hilang, pintu atau akses masuk tidak ada yang rusak, dan ditemukan surat yang seolah ditulis oleh Mahira, padahal bukan.
Sementara pihak keluarga Mahira meyakini bahwa Mahira dibunuh. Kejanggalan paling nyata dari kasus ini menurut keluarga adalah, kondisi rumah Mahira yang tergembok dari luar. Padahal Mahira sendiri berada di dalam rumah.
Keluarga Mahira juag menceritakan, Mahira diadopsi saat berumur 4 bulan oleh adik ayah angkatnya. Menurut keterangan, Mahira lahir di keluarga yang kurang sehingga ayahnya dulu memberikan Mahira kepada kakaknya untuk di asuh.
Ternyata semasa hidupnya Mahira dan Ibu angkatnya kerap mendapatkan kekerasan dari ayah angkatnya yang tidak lain adalah pamannya sendiri.
Pada tahun 2016 orangtua angkatnya itu bercerai, Mahira memilih untuk tinggal dengan ibu angkatnya di rumah yang jatuh ke tangan ibu angkatnya.
Posted in Kriminal