- Index
Jumat, 29 Nov 2024 16:09 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Pemerintah telah mengumumkan penurunan tarif tiket pesawat 10%menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Penurunan Harga tiket ini setelah ada pemotongan terhadap sejumlah elemen penentu Harga tiket pesawat seperti biaya avtur, kebandaudaraan, dan fuel surcharge.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Elba Damhuri, menyatakan, penurunan harga tiket ini merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas pada Selasa (26/11/2024).
“Tujuannya agar semakin dapat memudahkan pergerakan masyarakat selama masa Nataru, menggerakkan ekonomi nasional sesuai Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto, menjadi stimulus industri terkait lainnya, dan mendorong sektor pariwisata makin naik.” ujar Elba kepada Vibrasi.co, Jumat (28/11/2024).
Menurut Elba, pemerintah bersama stakeholder laninnya sepakat menurunkan harga tiket pesawat di 19 bandara sebesar 10%.
“Jadi pemerintah menetapkan penurunan fuel surcharge untuk pesawat jet sebesar 8 persen, menjadi 2 persen dan diskon untuk pesawat propeller sebesar 5 persen, menjadi 20 persen. Juga, ada pemotongan harga PJP2U an PJP4U masing-masing 50 persen. Sehingga akhirnya ditentukan penurunan sebesar 10%,” jelas Elba.
Pemberlakuan tarif berlaku selama 16 hari pada masa periode Nataru 2024/2025, tanggal 19 Desember 2024-03 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual.
“Bagi penumpang yang sudah membeli tiket untuk penerbangan pada periode tersebut, dapat diberikan insentif sesuai kebijakan masing-masing maskapai jika masih memungkinkan,” kata Elba.
Lebih lanjut, Elba mengatakan PT Pertamina Persero Group akan memberikan dukungan penurunan harga avtur pada periode Nataru 2024/2025 di 19 (sembilan belas) lokasi bandara (khususnya bandara Denpasar, Surabaya, Medan, Silangit, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Yogyakarta Kulon Progo, Pontianak, Ambon, Makassar, Balikpapan, Kupang, Sorong, Timika, Jayapura, Maumere, Nabire, Biak). PT Pertamina Persero Group akan memberikan support di Nataru dengan penurunan harga jual avtur pada rentang 7,5% sd 10%.
“Harga avtur setelah penurunan harga akan mendekati harga jual avtur di Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Jika terdapat kenaikan harga jual avtur di Desember 2024, tidak akan berdampak pada maskapai yang melayani publik,” pungkasnya.