- Politik
Selasa, 19 Nov 2024 10:12 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa pemerintahan Jatim berhasil mengelola persoalan sampah di wilayahnya. Hal itu ia ungkapkan ketika menanggapi pertanyaan paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah yang menyebut Pemprov Jatim gagal dalam pengelolaan sampah.
Khofifah menyatakan, Pemprov Jatim berhasil mengelola sampah sebanyak 3,8 juta ton. “Saya ingin menyampaikan kepada kita semua bahwa hari ini ada kemampuan seluruh elemen di seluruh Jatim, 3,8 juta ton sampah bisa kita kelola,” katanya dalam debat ketiga Pilgub Jatim, di Grand City Convex Surabaya pada Senin (18/11/2024) malam.
Khofifah mengungkapkan, ada 5.103 bank sampah di Jatim. Kemudian 351 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang sudah masuk kategori 3R (reduce, reuse, dan recycle).
“Selain itu ada 241 rumah kompos di Jatim dan 2.377 TPS. Dan hari ini ada 50 TPA, yang sudah menjadi sanitary landfill kerja sama dengan sangat banyak negara di dunia,” tegasnya.
Sebelumnya, Luluk mempertanyakan pengelolaan sampah di Jatim yang dinilainya gagal.
“Kalau kita lihat sistem informasi pengelolaan sampah nasional yang mengatakan bahwa Jatim ini produksi sampah begitu besar 5-6 juta ton tapi hanya memiliki kemampuan (pengelolaan) 2,6 juta per tahun. Berarti gagal Pemprov Jatim untuk meng-encourage (mendorong) yang terkait pengolaan sampah,” katanya.
Menurut Luluk, pengelolaan sampah menjadi hal penting untuk diselesaikan oleh Pemprov Jatim. Apalagi jika sampah tersebut dikelola menjadi sumber energi hijau agar bermanfaat bagi masyarakat.
“Oleh karena itu, kita harus memastikan sampah, waste to energy. Bagaimana mengolah sampah menjadi energi. Yang kedua pengelolaan itu menjadi digitalisasi pengelolaan sampah,” ujarnya.
Posted in Politik