- Index
Selasa, 05 Nov 2024 08:34 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Gunung api Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi pada Senin (4/11/2024) dini hari. Letusan ini melontarkan material panas dan batu api hingga menghantam beberapa desa di sekitar kaki gunung, menyebabkan kerusakan parah pada rumah warga dan fasilitas umum serta menelan korban jiwa.
Material vulkanik yang terlontar akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki mengakibatkan kerusakan parah di berbagai fasilitas umum, termasuk rumah-rumah warga di beberapa desa yang berada di radius terdampak. Saat ini, BPBD bersama dengan tim gabungan dari instansi terkait sedang berupaya mengevakuasi warga dari area berbahaya dan menyalurkan bantuan darurat kepada para korban.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Avelina Halan, menjelaskan bahwa letusan tersebut menimbulkan kebakaran di sejumlah rumah warga akibat lontaran batu api panas. Desa-desa yang terdampak di antaranya Klatanlo, Dulipali, dan Hokeng.
“Lontaran batu api mengakibatkan kebakaran di sejumlah rumah warga serta kerusakan berat pada fasilitas umum di sekitar lokasi,” kata Avelina, Senin (4/11/2024).
Avelina Halan mengonfirmasi sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat luka bakar yang dialami saat letusan terjadi. BPBD Kabupaten Flores Timur saat ini tengah melakukan pendataan lebih lanjut mengenai korban jiwa dan luka.
“Seorang warga meninggal dunia akibat luka bakar, dan kami masih terus mengupdate informasi terkait korban lainnya,” tutupnya.
Sementara berdasarkan laporan per Selasa pagi (5/11/2024), jumlah pengungsi tercatat2.472 .
Sekretaris Daerah Flores Timur Petrus Pedo Maran mengatakan para pengungsi berasal dari delapan desa terdampak yaitu Nobo, Dulipali, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Boru Kedang, Nawokote, dan Pululera.
Para pengungsi saat ini tersebar di tiga lokasi pengungsian. Posko Desa Lewolaga menampung 647 orang, Posko Desa Bokang 606 orang, dan Posko Desa Konga 1.219 orang.
Pemerintah daerah telah mendirikan dua dapur umum untuk melayani kebutuhan logistik pengungsi di ketiga lokasi tersebut. Pelayanan kesehatan juga terus diberikan secara optimal kepada para pengungsi.