- Bola & Sports
Jumat, 11 Okt 2024 09:00 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Indonesia harus merelakan kehilangan angka penuh usai bermain imbang melawan Bahrain dalam matchday 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di National Stadium Bahrain, Kamis (10/10/2024).
Hasil imbang ini tidak lepas dari kepempinan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, yang dinilai kontroversial dan lebih menguntungkan tuan rumah. Sejumlah keputusan wasit Al Kaf memang mengundang pertanyaan karena berkali-kali merugikan Indonesia.
1. Pelanggaran
Wasit Ahmed Al Kaf kerap memberikan keuntungan dengan meniup peluit pelanggaran untuk Bahrain. Berkali-kali pemain Bahrain terjatuh karena kontak fisik yang wajar, berkali-kali pula Al Kaf meniup peluit untuk Bahrain.
Salah satunya terjadi di babak pertama ketika Rafael Struick mendapat umpan terobosan dari Malik Risaldi. Bola memang berhasil dipotong oleh bek Bahrain melalui tackling bersih sehingga bola keluar lapangan. Seharusnya, hal itu menjadi keuntungan Indonesia dengan mendapatkan tendangan penjuru.
Namun wasit Al Kaf justru menilai Struick lakukan pelanggaran karena terjatuh mengenai tubuh pemain lawan. Padahal posisi jatuh Struick adalah posisi susulan akibat tackling, bukan sengaja sebagai pelanggaran.
Pada babak kedua nyaris serupa. Struick yang berhasil menguasai bola jelas dilanggar oleh pemain Bahrain sedikit di garis kotak penalti Bahrain. Akibat pelanggaran itu, bola terpental mengenai kaki wasit Al Kaf.
Tapi anehnya, wasit malah menanggap hal itu hanya sebagai “drop ball” untuk Indonesia, bukan pelanggaran. Tentu saja ini merugikan Indonesia, sebab hal itu jelas-jelas pelanggaran untuk menghasilkan tendangan bebas.
2. Tambahan waktu 9 menit
Keputusan paling kontroversial Al Kaf adalah dengan membiarkan pertandingan berjalan meskipun waktu perpanjangan waktu telah habis.
Sebelumnya diputuskan bahwa tambahan waktu laga ini sebanyak 6 menit, atau hingga menit ke ke-96. Akan tetapi hingga waktu yang ditentukan habis, Al Kaf tidak juga meniup peluit tanda pertandingan berakhir.
Padahal tidak ada “distraksi major” selama sisa waktu tersebut yang memperbolehkan wasit memberikan tambahan waktu lebih. Misalnya kiper Indonesia terlalu lama menahan bola atau pemain Indonesia mengulur-ulur waktu.
Seharusnya, Al Kaf langsung meniup peluit begitu waktu tambahan 6 menit berakhir. Yang terjadi sebaliknya, Al Kaf membiarkan waktu berjalan hingga tiga menit dan memberikan kesempatan kepada Bahraian mencetak gol penyeimbang.
3. Mengabaikan VAR
Wasit Al Kaf juga mengabaikan pemutaran Video Assistant Referre (VAR) pada gol penyeimbang Bahrain yang dicetak Mohammed Marhoon di menit ke 90+9.
Gol ini sangat berbau offside lantaran Marhoon berdiri lebih dekat ke gawang Indonesia dibandingkan pemain terakhir Indonesia. Tidak seperti gol Indonesia yang dicetak oleh Ragnar Oratmangoen yang dicek VAR, Wasit Al Kaf justru mengabaikan perminataan cek VAR oleh pemain Indonesia.
Al Kaf bahkan langsung memutuskan bahwa gol tersebut sah sehingga kemenangan Indonesia yang sudah berada di depan mata pun buyar.
Posted in Bola & Sports, Index