- Iptek
Jumat, 27 Sep 2024 16:56 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut Dua, Khofifah Indar Parawansa, mendapat sambutan hangat saat menyapa nelayan serta pekerja pemilah ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong, Lamongan, Kamis (26/9/2024). Kehadiran Khofifah yang didampingi tim musisi jalanan membuat suasana pelabuhan semakin semarak, dengan teriakan yel-yel “Khofifah-Emil dua periode” menggema di tengah-tengah para nelayan dan ibu-ibu pekerja.
Di tengah keramaian, para pekerja berebut kesempatan untuk bersalaman dan berfoto bersama Khofifah. Tak sedikit dari mereka yang dengan antusias melambaikan dua jari sebagai simbol dukungan untuk Khofifah melanjutkan kepemimpinannya di Jawa Timur.
“Bu Khofifah, lanjutkan dua periode!” seru seorang ibu pekerja bongkar muat kapal, disusul teriakan serupa dari rekan-rekannya.
Sambil berbincang, banyak pekerja mengungkapkan curahan hati terkait penurunan harga ikan di awal tahun akibat gejolak ekonomi global. Meski begitu, mereka menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Khofifah terhadap sektor perikanan selama masa jabatannya.
“Saat awal tahun harga ikan sempat turun, tapi sekarang sudah mulai membaik. Kami bersyukur, Bu Khofifah selama ini sangat memperhatikan nasib nelayan,” ujar Rudi Winarto, salah seorang buruh nelayan.
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah menegaskan pentingnya TPI Brondong sebagai pusat perikanan di Jawa Timur, yang menjadi provinsi dengan produksi ikan tertinggi di Indonesia. Ia berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sektor ini.
“Jawa Timur adalah penghasil ikan terbesar di Indonesia. Namun, kita sempat mengalami deflasi yang berdampak pada penurunan permintaan, termasuk di sektor perikanan. Tetapi kondisi ekonomi sudah mulai pulih, dan saya optimis pasar akan kembali stabil,” jelas Khofifah kepada awak media.
Saat mengunjungi pelabuhan, Khofifah juga menyoroti keberagaman hasil tangkapan kapal-kapal besar yang berlabuh di TPI Brondong, menunjukkan potensi besar perikanan di daerah tersebut. Namun, ia mengakui bahwa pasar internasional yang mengalami deflasi turut mempengaruhi ekspor ikan dari Jawa Timur.
Sebagai solusi, Khofifah menawarkan gagasan untuk menarik investor di sektor pengolahan ikan, yang diharapkan dapat menampung kelebihan produksi saat pasar ekspor melemah. “Kita perlu membuka peluang bagi industri olahan ikan di Lamongan agar kelebihan hasil tangkapan dapat diolah dan tidak terbuang sia-sia. Hal ini juga akan memberikan jaminan kontinuitas suplai bagi pabrik olahan ikan,” imbuhnya.
Menurut Khofifah, dengan adanya industri olahan, para nelayan dapat lebih tenang karena akan ada permintaan yang konsisten. “Investasi di sektor perikanan harus didukung dengan kesiapan suplai dari para nelayan agar produksi berjalan optimal,” tutupnya.
Dengan komitmennya untuk terus memperhatikan kesejahteraan nelayan dan mengembangkan sektor perikanan, Khofifah berharap dukungan masyarakat semakin kuat demi terwujudnya Jawa Timur yang lebih sejahtera.