BMKG : Gempa Bandung Berasal Dari Sesar Garsela

-
Rabu, 18 Sep 2024 15:26 WIB

No Comments

sesar garsela

Jakarta, Vibrasi.co–Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, menyebut gempa yang mengguncang Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9/2024) disebabkan oleh Sesar Garsela.

Dalam laporan yang diterima Daryono, getaran gempa terasa hingga ke Majalaya, Lembang, sampai Garut.

“Getaran hingg terasa di Majalaya intensitas III-IV MMI, Banjaran III MMI, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi II-III MMI,” jelas Daryono dalam akun X (Twitter), yang dilihat Rabu (18/9/2024).

Daryono juga menyatakan pusat terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada kedalaman 10 km.

“Getaran hingga terasa di Majalaya intensitas III-IV MMI, Banjaran III MMI, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi II-III MMI,” jelas Daryono dalam akun X (Twitter), yang dilihat Rabu (18/9/2024).

Hasil analisa BMKG, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, maka gempa ini berkategori gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.

Sesar Garsela adalah Sesar Garut Selatan. Sesar ini mempunyai dua segmen, yaitu segmen Rakutai dan Kencana. Dalam catatan, sesar ini memang banyak mengalami gerakan atau gesekan sehingga wilayah di atasnya, tepatnya di Garut sering terjadi gempa.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal),” ujar Daryono. 

Sementara Kepala Badan Geologi M Wafid dalam keterangan resminya, Rabu (18/9/2024) mengatakan, lokasi pusat gempa bumi terletak di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Wilayah tersebut pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran bergelombang dan perbukitan bergelombang hingga terjal.

“Berdasarkan data Badan Geologi, wilayah tersebut dominan tersusun oleh tanah sedang (kelas D) pada dataran bergelombang, serta tanah keras (kelas C) pada morfologi perbukitan. Data BG memperlihatkan daerah di sekitar pusat gempa bumi pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Kuarter (batuan sedimen dan batuan gunungapi),” jelas dia

Sebagian batuan kuarter tersebut, lanjut dia, telah mengalami pelapukan. Batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lepas, urai, tidak terkonsolidasi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi.

“Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif,” imbuh dia.

Atas kejadian tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

“Bagi masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman,” katanya.

 

Share :

Posted in ,

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :