Pertandingan mulai berjalan panas ketika pada menit ke-74 Wahyu Alman Poru mendapat kartu merah karena dianggap mengangkat kaki terlalu tinggi dan mengenai kepala pemain Sulteng.
Pemain Aceh pun protes, sebab sebelumnya pada babak pertama pemain Sulteng juga melakukan hal yang sama persis kepada pemain Aceh, bahkan pelanggaran terjadi di kotak penalti. Akan tetapi wasit tidak meniup peluit tanda pelanggaran.
Tak berhenti di situ, pada menit ke-84, satu lagi kartu merah dikeluarkan wasit setelah pelanggaran serius lainnya dilakukan oleh pemain Sulawesi Tengah.
Situasi semakin sulit bagi Sulawesi Tengah yang kini hanya tersisa sembilan pemain di lapangan. Tekanan mental dan fisik semakin tinggi, namun pertandingan tetap dilanjutkan.
Pada menit ke-90+6, sebuah keputusan wasit kontroversial kembali terjadi, seorang pemain Aceh terjatuh di dalam kotak penalti Sulawesi Tengah, dan tanpa ragu, wasit menunjuk titik putih, memberi hadiah penalti untuk Aceh.
Keputusan ini sontak memicu protes keras dari para pemain Sulawesi Tengah yang merasa dirugikan. Dalam tayangan ulang, jelas pemain Aceh tersebut melakukan diving.
Tak mampu menahan emosi pemain Sulteng melakukan tindakan tidak terpuji dengan memukul wasit. Pukulan ini membuat sang pengadil lapangan terjatuh dan pingsan.
Insiden ini menghentikan pertandingan seketika, karena wasit harus mendapatkan perawatan medis di tepi lapangan.
Setelah insiden tersebut, wasit yang menjadi korban pemukulan tak bisa melanjutkan tugasnya. Pertandingan sempat dihentikan cukup lama untuk memberikan perawatan kepada wasit, sebelum akhirnya seorang wasit pengganti dipanggil untuk melanjutkan jalannya laga.
Sementara itu, pemain Sulawesi Tengah yang melakukan tindakan kekerasan diusir dari lapangan, membuat tim mereka kini bermain hanya dengan delapan pemain.
Keputusan untuk melanjutkan pertandingan diambil meski suasana semakin panas di dalam dan luar lapangan. Sulawesi Tengah yang tertekan kini harus menghadapi hukuman penalti yang telah diberikan sebelumnya.
Setelah pertandingan kembali dilanjutkan dengan wasit pengganti, momen krusial datang ketika pemain Aceh bersiap mengeksekusi penalti. Namun, eksekusi pertama yang dilakukan oleh pemain Aceh gagal setelah kiper Sulawesi Tengah, dengan refleks yang luar biasa, berhasil menepis bola.
Keberhasilan ini sempat memberikan sedikit angin segar bagi tim Sulawesi Tengah yang masih bertahan dengan susah payah di atas lapangan.
Namun, tidak lama setelah itu, nasib buruk kembali menghampiri Sulawesi Tengah. Sebuah handball dilakukan oleh pemain Sulawesi Tengah di dalam kotak penalti mereka sendiri, memaksa wasit kembali menunjuk titik putih untuk kedua kalinya. Kali ini, pemain Aceh tidak menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut. Bola berhasil dilesakkan ke gawang Sulawesi Tengah, mengubah kedudukan menjadi imbang 1-1.
Meski skor imbang, pertandingan tampaknya tidak akan berlanjut hingga babak tambahan waktu. Dilaporkan bahwa tim Sulawesi Tengah memutuskan untuk mengundurkan diri dari laga setelah serangkaian insiden kartu merah yang terjadi meski skor imbang 1-1.
Tindakan mengundurkan diri ini menimbulkan berbagai macam reaksi. Beberapa pihak menilai bahwa situasi memang sudah terlalu sulit untuk tim Sulawesi Tengah, dengan hanya delapan pemain tersisa di lapangan. Hasil ini membuat Aceh melaju ke babak semifinal.