- Index
Rabu, 11 Sep 2024 10:27 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI turut menyemarakkan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 dengan menghadirkan booth inovatif, bertujuan untuk memperluas syiar Islam dan memberikan akses lebih inklusif terhadap Al-Qur’an, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Booth kelas belajar bahasa isyarat dan Al-Qur’an Braille dihadirkan BAZNAS bekerja sama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kemenag RI. Selain itu, turut hadir pula booth yang menampilkan aneka makanan ringan hasil dari pemberdayaan ekonomi mustahik binaan BAZNAS, di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, pada 8 September hingga 16 September 2024.
Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, mengatakan partisipasi BAZNAS dalam MTQ Nasional ke-30 ini bukan hanya sekadar mendukung acara, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif dan mendukung semua kalangan dalam mempelajari dan memahami Al-Qur’an.
“Dengan hadirnya booth BAZNAS di MTQ ini, kami (BAZNAS) ingin memastikan bahwa semua umat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan, bisa mendapatkan akses yang sama terhadap ajaran Al-Qur’an. Syiar ini penting untuk memberikan pemahaman bahwa Al-Qur’an adalah untuk semua, tanpa terkecuali,” ungkap Noor.
Noor menambahkan, akan diusulkan agar Quran dengan bahasa isyarat turut dilombakan di ajang MTQ dan STQ, baik tingkat daerah maupun nasional yang akan datang. Tujuannya agar meningkatkan semangat mempelajari Al-Qur’an para saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan.
“Jumlah tuna rungu di Indonesia hampir dua juta orang sama halnya para tuna netra, mereka juga perlu dibantu untuk memahami Al-Qur’an. BAZNAS telah melakukan ToT untuk mempersiapkan 1.000 trainer Al-Qur’an dengan Bahasa Isyarat,” kata Noor.
Melalui booth ini, Noor berharap, masyarakat bisa lebih terbuka terhadap pentingnya akses pendidikan agama bagi penyandang disabilitas.
“BAZNAS percaya bahwa dengan memperluas akses tersebut, akan tercipta masyarakat yang lebih berdaya dan berakhlak Qur’ani,” ungkapnya.
Sejak dibuka pada 8 September 2024, Booth BAZNAS telah menarik perhatian banyak pengunjung, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Hingga hari kedua pelaksanaan MTQ Nasional, tercatat lebih dari 75 pengunjung mendatangi booth ini untuk belajar tentang Al-Qur’an Isyarat dan Braille.
Menurut Silmi, petugas penjaga Booth BAZNAS, kehadiran Booth BAZNAS di MTQ Nasional kali ini membuka wawasan baru bagi masyarakat bahwa Al-Qur’an dapat diakses oleh siapa saja, termasuk penyandang disabilitas.
“Banyak yang baru pertama kali mendengar istilah Al-Qur’an Isyarat, dan ini menjadi salah satu syiar penting bagi BAZNAS untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Islam adalah agama yang ramah untuk semua,” ujarnya.
Lebih lanjut, Silmi berharap, agar guru-guru ngaji dan mahasiswa yang berkunjung ke booth ini dapat menjadi jembatan dalam menyebarluaskan pembelajaran Al-Qur’an Isyarat dan Braille di lingkungan mereka.
“Kami ingin agar Al-Qur’an Isyarat dapat diajarkan kembali kepada teman-teman tuli dan tuna wicara melalui para guru dan mahasiswa yang belajar di sini,” tambah Silmi.
Ibrahim, Guru Komunitas Tuli di Samarinda Kalimantan Timur, mengapresiasi kehadiran booth BAZNAS di MTQ Nasional XXX ini. Menurutnya, program Al-Qur’an Bahasa Isyarat yang diperkenalkan oleh BAZNAS memberikan jembatan bagi teman-teman tuli untuk bisa lebih dekat dengan Al-Qur’an.
“Kehadiran booth ini menunjukkan bahwa BAZNAS sangat memperhatikan kebutuhan teman-teman tuli. Ini merupakan langkah besar dalam memberikan akses bagi mereka terhadap Al-Qur’an,” ungkap Ibrahim.
Sementara itu, Booth BAZNAS tidak hanya menarik pengunjung dari kalangan dewasa, tetapi juga generasi muda. Rofiatala Putra, seorang siswa dari SMK N 6 Samarinda mengatakan, kehadiran booth ini sangat membantu dirinya dan teman-teman di sekolahnya.
“Kehadiran booth ini sangat baik, terutama untuk kami yang di sekolah juga mempelajari bahasa isyarat dalam Bahasa Arab. Kami jadi lebih tahu bagaimana menggunakan bahasa isyarat untuk Al-Qur’an, ini sangat bermanfaat saat kami harus presentasi,” ujar Rofiatala.