- Ekonomi
Selasa, 03 Sep 2024 16:04 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meresmikan Center for Sharia Economic Development (C-SED) dalam acara Seminar Internasional yang diinisiasi oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada Selasa (3/09/2024).
Dalam sambutannya, Wapres menekankan tiga langkah strategis yang perlu dijalankan secara konsisten untuk memastikan ekosistem ekonomi syariah Indonesia terus berkembang, menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Pertama, tingkatkan kualitas riset dan pengembangan sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah untuk melahirkan inovasi yang mendukung transformasi ekonomi nasional,” tegasnya.
Sebagai organisasi yang berperan besar dalam dunia ekonomi, Wapres menekankan pentingnya INDEF dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang andal. Ia percaya bahwa ekonom-ekonom yang tergabung dalam INDEF memiliki potensi besar untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang memperkuat ekonomi dan keuangan syariah melalui rekomendasi-rekomendasi yang inovatif dan implementatif.
“Kedua, terus bangun kerja sama dan kolaborasi multipihak yang solid agar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berjalan optimal dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Menurut Wapres, keberhasilan pengembangan ekonomi syariah membutuhkan harmonisasi langkah dan visi yang seragam dari seluruh pemangku kepentingan. Keselarasan ini, termasuk dukungan aktif dari INDEF, akan menjadi kunci utama tercapainya kolaborasi berkelanjutan dalam membangun ekonomi syariah yang kuat.
“Ketiga, dorong peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah sebagai faktor krusial agar ekonomi syariah semakin melaju,” imbaunya.
Wapres pun mengajak INDEF untuk lebih aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai ekonomi syariah, baik melalui publikasi, seminar, maupun kerja sama dengan berbagai organisasi. Tujuannya adalah meningkatkan indeks literasi ekonomi dan keuangan syariah agar masyarakat lebih memahami dan dapat memanfaatkan produk-produk syariah secara optimal.
“INDEF juga tentunya dapat membantu peningkatan literasi dan pemahaman masyarakat akan produk-produk syariah, melalui seminar, publikasi, dan kolaborasi dengan organisasi non-pemerintah lainnya, dalam rangka menyebarkan ide dan inovasi baru ekonomi syariah,” tutup Wapres.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti mengungkapkan harapannya agar seminar dan peresmian C-SED INDEF ini dapat menjadi langkah penting dalam mewujudkan ekonomi syariah yang berkelanjutan dan semakin inklusif di masa mendatang.
“Memperkuat ekonomi melalui ekonomi syariah,” ungkap Esther.
Selain Direktur Eksekutif INDEF, hadir dalam acara ini, Pendiri INDEF dan ekonom senior Didik J. Rachbini, para peneliti dan peserta seminar dari berbagai negara.
Didik menyampaikan, saat ini kapitalisasi aset perbankan ekonomi syariah mencapai Rp840 triliun, bahkan dalam waktu dekat bisa mencapai Rp1000 triliun.
“Nanti Rp1000 triliun masih bisa berkembang dan cukup besar untuk bisa berbuat sesuatu. Instrumen-instrumen yang paling penting dalam ekonomi syariah adalah perbankan, produk halal, tourisme dan seterusnya,” ujar Didik.
Namun menurut Didik, bukan hanya instrumen syariah yang menjadi hal penting.
“Tetapi, yang juga penting bukan hanya instrumen technical bisnis manajemen, tapi instrumen kebijakan politik ekonomi,” sambungnya.
Kebijakan politik di bidang ekonomi syariah ini sambung Didik, diyakini dapat membantu menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi bangsa Indonesia.