- Index
Selasa, 03 Sep 2024 14:10 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Rezeki adalah karunia Allah SWT yang mencakup segala sesuatu yang diberikan-Nya kepada makhluk hidup, termasuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan, serta berbagai bentuk kebahagiaan dan kesuksesan.
Dalam ajaran Islam, rezeki tidak hanya terbatas pada materi, tetapi juga meliputi aspek non-materi seperti kebijaksanaan, hubungan yang baik dengan sesama, dan rasa puas yang mendalam.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, :
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka” (QS. At-Talaq: 2-3).
Ini menunjukkan bahwa rezeki adalah pemberian yang melimpah dan sering kali datang dari cara yang tidak terduga.
Keyakinan bahwa rezeki datang dari Allah SWT memberikan rasa tenang dan bersyukur dalam hidup. Setiap individu, menurut ajaran Islam, diperintahkan untuk bekerja keras dan berusaha dengan maksimal, tetapi pada akhirnya, hasil dan pencapaian adalah hak prerogatif Allah.
Selain bekerja keras, Islam juga mengajarkan umatnya untuk berdoa memohon kepada Allah SWT agar diberikan kelimpahan rezeki.
Berikut adalah doa-doa untuk memohon rezeki kepada Allah SWT. Doa ini dapat dibaca setelah menunaikan shalat, baik shalat wajib maupun shalat Sunnah.
Selain membaca doa, dianjurkan juga untuk mengucap shalawat sebanyak-banyak untuk Nabi Muhammad SAW.
بِسْمِ اللهِ عَلَى نَفْسِيْ وَمَالِي وَدِيْنِيْ، اَللّٰهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ وَبَارِكْ لِي فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ
تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ
Latin : Bismillâhi ‘alâ nafsî wa mâlî wa dînî. Allâhumma radl-dlinî bi qadâ-ika, wabârik lî fî mâ quddira lî hattâ lâ uḫibba ta‘jîla mâ akh-kharta wa lâ ta’khîra mâ ‘ajjalta
Artinya : Dengan menyebut nama Allah, atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ridha (menerima) atas ketetapan-Mu serta berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan sehingga aku tak tergesa-gesa meminta sesuatu yang Engkau tunda, atau menunda-nunda sesuatu yang Engkau hendak segerakan. (HR Ibnu as-Sunni).
اَللّٰهُ لَطِيْفٌۢ بِعِبَادِهٖ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُۚ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ
Latin : Allâhu lathîfun bi ‘ibâdihi yarzuqu man yasyâ’(u), wa huwal qawiyyul ‘azîz(u)
Artinya : Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa.
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ رِزْقًا حَلَالًا وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَيْرٍ
وَلَانَصَبٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Latin : Allâhumma innî as-aluka an tarzuqanî rizqan ḫalâlan wâsi‘an thayyiban min ghairi ta’abin wa lâ masyaqqatin wa lâ dlairin wa lâ nashabin innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr(un)
Artinya : Ya Allah aku mohon kepadamu limpahan rezeki yang halal, luas, dan baik, yang didapat tanpa letih, memberatkan, membahayakan, dan banting tulang. Sungguh Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.