- Index
Selasa, 27 Agu 2024 12:35 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Pihak perusahaan Telegram akhirnya mengirimkan pernyataan resminya terkait penahanan Pendiri dan CEO, Pavel Durov, di Prancis. Telegram mengatakan mematuhi hukum di Uni Eropa dan Pavel Durov tak bermaksud menyembunyikan apapun.
Hal itu disampaikan Telegram melalui kanal resmi mereka di Telegram, yakni “Telegram News” pada Selasa dini hari pukul 02.03 WIB.
Secara resmi Telegram mematuhi hukum dan undang-undang yang berlaku di Uni Eropa termasuk Prancis. Bahkan tersirat pesan bahwa pemilik platform tidak dapat dianggap bertanggung jawab atas penyalahgunaan oleh pengguna di dalam platform itu.
“Telegram mematuhi hukum Uni Eropa, termasuk Digital Services Act perihal moderasi pesan di platform kami sesuai dengan standar industri dan terus disesuaikan. CEO Telegram Pavel Durov pun tidak memiliki apa pun yang disembunyikan dan memang sering bepergian ke Eropa. Mengklaim bahwa sebuah platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut adalah hal yang absurd. Hampir satu miliar pengguna di seluruh dunia menggunakan Telegram sebagai sarana komunikasi dan sumber informasi penting. Kami menantikan penyelesaian situasi ini dengan segera. Telegram selalu bersama kalian semua,” sebut Telegram.
Di pernyataan itu Telegram merujuk pada pernyataan resmi Pavel Durov di Telegram pada 13 Maret 2024 lalu, bahwa semua aplikasi media sosial besar mudah menjadi sasaran kritik, karena konten yang mereka tampung.
“Saya tidak dapat mengingat adanya platform sosial besar yang moderasinya secara konsisten dipuji oleh media tradisional. Liputan media tentang upaya moderasi Meta (Facebook-Red) secara khusus sangat negatif sepanjang sejarahnya. Yang menarik, Meta juga merupakan perusahaan media sosial pertama yang mencapai valuasi lebih dari satu triliun dolar,” tulis pernyataan tersebut.
“Telegram kemungkinan harus melalui tahap pertumbuhan yang serupa sebelum bisa melampaui platform warisan. Seiring dengan pertumbuhan kami yang cepat dalam skala dan signifikansi, kami akan menyelesaikan tantangan apa pun dengan cara yang sama seperti kami menyelesaikan segala hal lainnya, dengan efisiensi, inovasi, serta penghormatan terhadap privasi dan kebebasan berbicara,” sebutnya.
Sebelumnya Pavel Durov ditangkap oleh kepolisian di bandar udara Le Bourget di utara Paris pada Sabtu malam, (24/8/2024) waktu setempat.
Media Le Monde melaporkan, kepolisian Prancis menangkap Durov setelah mendarat dengan jet pribadinya yang datang dari Azerbaijan. Durov memang memegang dua kewarganegaraan, yakni Uni Emirat Arab (sejak 2017) dan Prancis (sejak 2021).
Posted in Index, Internasional