- Index
Jumat, 09 Agu 2024 16:43 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Kementerian Luar Negeri menyatakan telah mengevakuasi 926 orang WNI dari wilayah Sudan pasca terjadi serangan artileri di El Fasher, ibu kota Negara Bagian North Darfur, di Sudan Barat, awal Juli ini.
“Sudah 926 orang WNI dievakuasi, ada sekitar 40-an WNI tetap tinggal di Sudan dan memilih tinggal di Sudan karena alasan pekerjaan atau alasan keluarga,” kata Menlu Retno Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Pernyataan ini disampaikan Menlu Retno saat mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan dari acting Menteri Luar Negeri Sudan Hussein Awad Ali Mohammed.
Dalam agenda tersebut, kata Retno, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan otoritas Sudan selama proses evakuasi WNI bergulir.
“Evakuasi kemarin di Sudan bukan evakuasi yang mudah karena menyangkut jumlah yang banyak dan juga situasinya sangat tidak kondusif,” katanya.
Retno mengatakan pihak Sudan juga menyampaikan bahwa operasional KBRI yang semula berada di Khartoum telah dioperasikan dari Port Sudan dengan alasan keamanan.
“Salah satu yang diapresiasi juga sampai saat ini dari pihak Sudan mengatakan bahwa KBRI Indonesia masih ada di Khartoum, tetapi karena alasan keamanan, saat ini KBRI beroperasi dari Port Sudan,” katanya.
El Fasher merupakan sebuah wilayah yang lokasi bentrokan antara tentara Sudan dengan pasukan oposisi RSF. Bentrokan terjadi sejak 10 Mei 20204 dan terus membara hingga saat ini.
Dalam bentrokan terakhir yang terjadi Kamis kemarin (9/8/2024), sedikitnya 15 orang warga sipil tewas oleh serangan RSF di el Fasher.
Sejak pertengahan April tahun lalu, tentara Sudan dan RSF telah terlibat dalam konflik yang telah merenggut 18.800 nyawa dan menyebabkan sekitar 10 juta orang mengungsi, menurut PBB.
Posted in Index, Internasional