- Index
Rabu, 31 Jul 2024 10:28 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa 30 embung yang telah dibangun di Ibu Kota Nusantara memiliki fungsi utama untuk konservasi air sehingga sejalan dengan konsep smart forest city yang mempertahankan 70 persen area hijau tak terbangun.
“Embung juga dapat mempengaruhi iklim mikro di IKN, karena itu kita perlu terus membangun embung-embung lainnya hingga mencapai 60 unit. Kalau sore kita bisa duduk-duduk di Embung A ini sambil melihat Istana Garuda dan Istana Negara, serta kantor-kantor Kemenko yang akan selesai dalam waktu dekat,” jelas Basuki dalam keterangan, pada Senin, 29 Juli 2024.
Sebagai informasi, embung MBH yang dibangun mulai Desember 2022 hingga 2024 sendiri memiliki tampungan 66.000 meter kubik (m³) dan menjadi bagian dari area Sumbu Kebangsaan yang dekat dengan Istana Negara dan Istana Garuda. Embung ini juga dilengkapi dengan pedestrian, amphitheater, jogging track, dan ruang publik. Pada ujung embung terlihat kawasan perbukitan hijau di balik bilah sayap garuda pada Istana Garuda. Jalur jogging track yang menjadi akses pelintas di kawasan embung, termasuk jembatan kayu yang kokoh. Tampak enam ekor angsa bermain di tepi embung.
Adapun nilai kontrak untuk pembangunan 14 embung tersebut adalah sebesar Rp484 miliar. Pembangunan Embung KIPP juga menerapkan konsep Smart Water Management System dalam perawatan area terbuka hijau dengan penyiraman otomatis (sprinkler) yang beroperasi menggunakan sensor yang dapat mendeteksi kadar air tanah, suhu, kelembaban, dan pH tanah.
Selain itu, guna menjaga kualitas air pada embung, terdapat bangunan pendukung berupa sediment trap untuk mengendalikan jumlah sedimen yang masuk ke dalam embung.