- Bisnis dan Keuangan
Kamis, 04 Mei 2023 16:30 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (“Garuda Indonesia”) secara grup berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan usaha hingga 72% pada Kuartal 1 – 2023 menjadi US$ 602,99 juta jika dibandingkan dengan catatan pendapatan usaha pada 3 bulan pertama di tahun 2022 sebesar US$ 350,15 juta.
Pertumbuhan pendapatan usaha ini selaras dengan peningkatan trafik penumpang yang berhasil dicatatkan Garuda Indonesia Group pada Kuartal 1-2023 yang sedikitnya berjumlah 4,5 juta penumpang atau tumbuh sekitar 60 persen jika dibandingkan periode yang sama pada Kuartal 1-2022 sebesar 2,7 juta penumpang.
“Capaian ini menjadi langkah berkesinambungan dan awal transformasi kinerja yang secara konsisten menunjukan outlook positif dari upaya perbaikan kinerja usaha yang terus dilakukan secara berkelanjutan, ” jelas Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra seperti keterangan tertulis yang diterima Vibrasi.co.
Adapun pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia pada Kuartal 1 – 2023 tersebut ditunjang oleh capaian pendapat penerbangan berjadwal US$ 506,82 juta yang tumbuh sebesar 87% serta komposisi pendapatan lainnya yang tumbuh sebesar 50% menjadi US$ 83,35 juta pada tiga bulan pertama di tahun 2023 ini.
Lebih lanjut hingga Maret 2023, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan EBITDA hingga 92% yakni menjadi US$ 71 juta atau membaik dibandingkan dengan EBITDA pada periode yang sama di tahun 2022 sebesar US$ 37 juta.
Lebih lanjut, pada Kuartal 1-2023 ini, Garuda Indonesia juga mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 50,91 % menjadi US$110,03 juta dari Kuartal 1-2023 lalu sebesar US$224,14 juta. Adapun pencatatan rugi bersih pada tahun kinerja berjalan ini dipengaruhi oleh penerapan standar akuntansi PSAK 73 yang mengatur tentang pembukuan transaksi sewa pada beban operasi.
“Terlepas dari adanya penerapan PSAK tersebut, Garuda Indonesia secara fundamen operasional kinerja terus mencatatkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari sejumlah indikator penting pada kinerja usaha baik dari sisi EBITDA, cash flow hingga peningkatan trafik penumpang,” jelas Irfan.
Sejalan dengan kinerja usaha yang semakin solid tersebut, Garuda Indonesia pada akhir Maret 2023 lalu juga telah menyelesaikan pemenuhan kewajiban terhadap kreditur yang termasuk dalam klasifikasi kreditur dengan nilai tagihan hingga Rp255 juta.
Garuda Indonesia juga terus mencatatkan pertumbuhan signifikan pada angkutan penumpangnya yang tercatat tumbuh sebesar 98,2 % pada Kuartal 1-2023 menjadi 1,8 juta penumpang.
Lebih lanjut, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang penerbangan internasional yang signifikan tumbuh lebih dari 438 % dimana pada Kuartal 1-2023 ini, Garuda Indonesia mencatatkan angkutan penumpang penerbangan internasional sebesar 363 ribu orang dari sebelumnya berjumlah 66 ribu penumpang pada kuartal 1-2022.
Sedangkan untuk penumpang penerbangan domestik Garuda Indonesia sebagai mainbrand mencatatkan pertumbuhan lebih dari 72% menjadi 1,4 juta penumpang.
Posted in Bisnis dan Keuangan