- Hukum
Kamis, 04 Jul 2024 15:24 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, menanggapi balik pelaporan dirinya ke Propam Polri terkait kematian tewasnya Afif Maulana (13), siswa SMP di Padang, Sumbar.
Irjen Suharyono menyebut, ia tidak mempermasalahkan pelaporan tersebut. Sebab, dia bukan pelaku kejahatan, melainkan pembela kebenaran.
“Silakan saja, Mas. Saya bukan pelaku kejahatan, saya pembela kebenaran. Kalau institusi kami diinjak-injak dan dipojokkan, ya siapa yang tidak marah?” katanya kepada wartawan, Kamis (4/7/2024).
Suharyono bahkan menuding LBH Padang yang mengadukan dirinya ke Propam Mabes Polri sebagai pihak yang mengskenariokan peristiwa ini.
“LBH sok suci. Dia mengatur skenario dan alibi sedemikian rupa, seolah-olah prediksinya yang paling benar,” kata Suharyono.
Suharyono menegaskan, pihaknya bertanggung jawab atas proses penyelidikan yang saat ini tengah berlangsung.
“Kami bertanggung jawab bahwa kami yakini, berdasarkan kesaksian dan barang bukti yang kuat Afif Maulana, melompat ke sungai untuk mengamankan diri, sebagaimana ajakannya ke Adhitya. Bukan dianiaya polisi. Itu keyakinan kami,” tegasnya.
Sebelumnya, Afif Maulana, pelajar SMP berusia 13 tahun, ditemukan tewas pada hari Minggu, 9 Juni 2024 pada pukul 12.00 WIB. Tubuhnya tergeletak di dasar sungai di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang.
Sabtu dini hari 8 Juni 2024 atau sebelum penemuan mayat Afif, sempat terjadi penangkapan para pelajar SMP di atas jembatan tersebut yang diduga hendak tawuran.
Satuan Sabhara Polda Sumbar mengakui, Sabtu dini hari itu mengamankan 18 orang pelajar yang diduga hendak tawuran.
Para pelajar ini menurut pengakuan petugas Polda Sumbar, hendak tawuran di atas jembatan lalu melarikan diri karena berpapasan dengan Satuan Samapta Sabhara Polda Sumbar.
Menurut keterangan Polisi, mereka mengamankan sejumlah senjata tajam sebagai barang bukti, termasuk motor milik Afif Maulana. Lalu ke 18 orang yang ditangkap tersebut dibawa ke Polda Sumbar.
Dan pada siang harinya, ditemukanlah mayat Afif Maulana di dasar sungai di bawah jembatan tempat terjadi tawuran dan penangkapan tersebut.