Ternyata Imigrasi Sudah Minta Kominfo Back Up Data, Tapi Tak Digubris

-
Sabtu, 29 Jun 2024 18:06 WIB

No Comments

DPR Minta Kominfo Atasi Serangan Hacker ke PDN

Jakarta, Vibrasi.co–Terkonfirmasinya serangan siber terhadap data di Pusat Data Nasional (PDN) terus berbuntut panjang. Ternyata Direktorat Jenderal Imigrasi telah meminta Kementerian Kominfo untuk melakukan back up, tetapi permintaan itu tidak digubris Kominfo.  

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Silmy Karim, menyatakan pihaknya telah meminta back up data pada Pusat Data Nasional (PDN) Sementara sejak April 2024 lalu.

Permintaan back up data itu disampaikan melalui surat resmi kepada Kementerian Kominfo.

Ditjen Imigrasi telah Kominfo mencadangkan sekitar 800 data untuk dicadangkan oleh Kominfo. Sayangnya, permintaan tersebut tidak digubris hingga akhirnya PDN Sementara diserang ransomware sejak 20 Juni 2024 lalu.

“Bulan April kita menyurati Kominfo untuk meminta di-back up, dibuatkan replika (data),” ucap Silmy, Sabtu (29/6/2024).

“Saya tidak mau berbeda pandangan dengan rekan sesama goverment ya, tapi yang jelas, bulan April ada suratnya kita minta di buatkan replika.”

Silmy lalu menambahkan bahwa surat permohonan itu tidak mendapat jawaban dari Kementerian Kominfo.

Namun Silmy menegaskan, selanjutnya persoalan back up data Ditjen Imigrasi berhasil diatasi dengan data internal yang tersimpan di Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim).

Meski sempat memerlukan waktu, ia memastikan saat ini pelayanan keimigrasian telah berjalan 100 persen dan tidak mengalami kendala.

“Memang tidak dijawab, makanya kita siapkan di Pusdakim,” jelasnya.

“Apakah kami termasuk 2 persen atau tidak? Ketika kita meminta back up dapatnya dari Batam, dari 800 adanya 190, yang bisa terpakai 7.”

BACA JUGA : Kena Serangan Hacker, Menkeu Sebut PDN Digelontorkan Dana Rp 700 Miliar

Sebagai informasi, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan erornya Pusat Data Nasional (PDN) Sementara, pada Kamis 20 Juni 2024 lantaran adanya serangan ransomware.

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, hal ini diketahui setelah pihaknya bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan penelusuran lebih lanjut.

“Perlu kami ketahui, kami sampaikan insiden Pusat Data Sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama Brain Cipher ransomware,” ungkap Hinsa di Kantor Kominfo, Jakarta, Senin (24/6/2024).

 

Share :

Posted in ,

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :