JK Tiba di Afganistan dan Lakukan Pertemuan dengan Pejabat Taliban

Jakarta, Vibrasi.co–Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), tiba di Kabul, Afghanistan, Minggu (2/6/2024).

JK mendapatkan undangan dari Pemerintah Afghanistan untuk mengunjungi negara tersebut. Agenda di Afganistan JK akan bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintahan.

Saat tiba JK mendapat sambutan dari Pelaksana Tugas Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mullah Amir Khan Muttaqi.

Tiba di Kabul International Airport pukul 13.15 waktu setempat, Minggu (2/6/2024), JK disambut Direktur Jenderal Politik I Kementerian Luar Negeri Afghanistan, Mufti Noor Ahmad Noor, dan Wakil Menteri Haji dan Agama Afghanistan, Sheikh Yar Muhammad Haqqani. JK ditemani Hamid Awaludin, Sudirman Said, dan Husain Abdullah.

“Saya datang bersilaturahmi untuk menyaksikan kemajuan-kemajuan di sini,” ujar JK dalam pernyataan yang dikutip Minggu (2/6/2024) di Kabul.

Begitu sampai di Kabul, JK langsung ke Hotel untuk beristirahat sejenak. Setelah itu JK menuju kantor Kementerian Luar Negeri Afghanistan. Pelaksana Tugas Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mullah Amir Khan Muttaqi, langsung menyambut hangat JK.

Muttaqi mengaku sangat bergembira dengan kedatangan JK dan rombongan yang telah jauh-jauh dari Indonesia memenuhi undangannya. Sebelumnya, Muttaqi pernah berkunjung ke Indonesia dan merasa hal itu adalah pengalaman yang tak terlupakan.

“Dulu kami mendapat jamuan dan bisa beribadah di masjid di Indonesia. Itu adalah memori yang indah. Indonesia dan Afghanistan memiliki ikatan sejarah dan kami berharap semakin kuat ke depannya,” kata Muttaqi.

Pertemuan berlangsung tertutup sekitar 1 jam. JK lantas diajak Muttaqi berkeliling taman sembari berbincang akrab. JK kemudian bergerak lagi menemui Wakil Perdana Menteri 2 Afghanistan yaitu Abdul Salam Hanafi. Sambutan hangat juga didapat JK dan rombongan.

Saat ini pemerintahan Afghanistan dikuasai oleh Taliban sejak 2021. Saat ini Taliban tengah melakukan pembangunan kembali Afhanistan setelah dilanda perang bertahun-tahun, bahkan negara itu telah membuka pintu untuk dunia internasional.