- Index
Jumat, 31 Mei 2024 09:50 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama 9 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia sepakat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), Rabu (29/5/24), di Auditorium Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
MoU ini merupakan bentuk komitmen bersama Perguruan Tinggi untuk ikut membangun IKN. Kerjasama tersebut terutama di bidang pendidikan, penelitian, teknologi, serta pengabdian masyarakat.
Penandatanganan MoU langsung oleh Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono dan 9 rektor yang hadir. Yaitu Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Marjoni Rachman, Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Agus Ruriyanto, dan Rektor Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong, Ince Raden.
Lalu Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Muhammad Musiyam, Rektor Universitas Balikpapan, Isradi Zainal. Dan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur, Farid Wadjdy.
Selanjutnya Rektor Universitas Widyagama Mahakam Samarinda, Husaini Usman dan Wakil Rektor Universitas Negeri Surabaya, Martandi.
Dalam pernyataannya, Kepala Otorita IKN menegaskan urgensi diselenggarakannya MoU kali ini.
“Alhamdulilah pada hari ini di Universitas 17 Agustus Samarinda ini, kami meneguhkan satu pembicaraan yang sebetulnya sudah cukup lama, dan sudah berjalan. Yaitu kerja sama di antara beberapa Universitas. Di sini ada beberapa universitas swasta, dan juga ada dua universitas negeri yang ikut untuk lebih memantapkan bagaimana knowledge yang akan kita dapatkan dari pembangunan IKN ini.” katanya.
BACA BERITA LAINNYA : ASN Punya Rumah, Apakah Gajinya Tetap Dipotong Tapera?
Bambang menyatakan MoU dengan Perguruan Tinggi adalah langkah awal membangun peradaban baru yang terencana, selayaknya visi IKN yakni menjadi Kota Dunia untuk Semua.
Menguatkan pernyataan Bambang, Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda menegaskan MoU tersebut sudah lama direncanakan. Dan pihaknya akan terus mengawal kerja sama kedua pihak. “Kami terus berkoordinasi dengan Kepala Otorita IKN dan seluruh Rektor untuk mewujudkan kerja sama ini.”
“Ilmu pengetahuan adalah kekuatan utama atau knowledge is power. Itu sebabnya kita ingin bergandengan tangan bersama-sama dengan civitas akademika yang berada di Kalimantan Timur. Supaya masyarakat Kalimantan Timur jangan hanya menjadi penonton tapi justru menjadi aktor utama dalam pengembangan dan pembangunan ilmu pengetahuan sains dan teknologi,” jelasnya.
Bambang juga menegaskan peran penting dari perencanaan, selain pengetahuan.
“Kita ingin agar semua perencanaan benar-benar duduk (sesuai dan tepat), perencanaan itu adalah kunci dari segalanya.” katanya.
“Apa yang kami bangun di IKN itu hampir-hampir merupakan metode pendekatan baru. Jadi, ada satu laboratorium hidup yang mana akan menjadi lompatan-lompatan teknologi. Ini akan menjadi kemajuan yang luar biasa yang ingin kita wujudkan untuk Indonesia Emas 2045. Dan itu harapan saya. Maka, saya titipkan kepada teman-teman civitas akademika untuk membuat IKN menjadi kota yang cerdas dan berteknologi tinggi,” pungkasnya.