- Index
Kamis, 30 Mei 2024 15:23 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Dua institusi penegak hukum yakni Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung) akhirnya buka suara terkait hubungan kedua lembaga ini.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho, meminta semua pihak berkaca dari sinergitas kementerian dan lembaga saat menghadiri launching Gov-Tech, di Istana Negara, Senin lalu.
Saa itu ia mengatakan, terlihat soliditas antara para pimpinan. Yaitu Menkopolhukam, Panglima TNI, Kapolri, hingga Jaksa Agung.
“Bahwa kepolisian dan kejaksaan agung dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ada permasalahan yang perlu dipermasalahkan,” ujar Irjen Sandi saat Doorstop pers Mabes Polri, Kamis (30/5/2024).
Irjen Sandi kembali mengatakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, hingga Menkopolhukan Hadi Tjahyanto, telah menyampaikan antara kedua belah pihak tidak ada permasalahan.
“Beliau (Kapolri) menyampaikan bahwa antara polisi dan jaksa baik-baik saja. Bahkan Bapak Jaksa Agung menyampaikan tidak ada masalah, baik-baik saja. Serta Bapak Menko Polhukam juga menyampaikan polisi dan jaksa adem ayem,” terangnya.
“Kalau pimpinan sudah menyampaikan tidak ada masalah, berarti kami tinggal menyampaikan ke teman-teman. Bahwa antara kepolisian dan kejaksaan tidak ada masalah,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Kadivhumas menilai sinergitas anatar kementerian dan lembaga sedang mengalami ujian. Terlebih kini Indonesia sedang berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi.
Menurut Kadivhumas, program pemerintah yang bisa berjalan dengan baik, Proyek Strategis Nasional bisa berjalan dengan baik, inflasi yang bisa terjaga, Gross Domestic Product (GDP) yang saat ini sedang bertumbuh, semuanya ada karena soliditas dan sinergitas. Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, selain soliditas kementerian/lembaga, juga perlu adanya stabilitas dan keamanan.
Oleh sebab itu, soliditas para pimpinan kementerian/lembaga tersebut, termasuk Kapolri dan Jaksa Agung, harus menjadi suri tauladan.
“Ada contoh dari para pemimpin lembaga, ada Bapak Menkopolhukam, ada Pak Panglima TNI, ada Bapak Jaksa Agung, dan Bapak Kapolri. Itulah yang harus kita teladani sebagai anak buah untuk mewujudkan bahwa program yang sudah baik harus kita jaga untuk keberlangsungan bangsa ini, baik untuk pertumbuhan ekonomi maupun menjaga stabilitas keamanan,” pungkasnya.
Sebelumnya, hubungan Polri dan Kejagung sedang tersorot publik lantaran terjadi dua peristiwa yang melibatkan para anggotanya.
Peristiwa pertama adalah anggota Densus 88 diduga membuntuti Jampidsus Kejagung ketika hendak makan malam di sebuah restoran Perancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu, 19 Mei 2024.
Selanjutnya peristiwa kedua saat sekelompok anggota Brimob berkonvoi mengelilingi Gedung Kejagung pada tanggal 23 Mei 2024.
Selain berkonvoi mereka juga menyalakan sirine. Video pengepungan ini viral di media sosial.