- Index
Minggu, 26 Mei 2024 13:14 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Puluhan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan protes soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) langsung kepada Staff Khusus Presiden Billy Mambrasar. Protes dilakukan saat Billy sedang mengisi acara acara kuliah umum di ITB, Jawa Barat, pada Sabtu (25/5/2024).
Informasi yang kami himpun, saat itu Billy sedang mengisi kuliah umum tentang bonus demografi di Kampus ITB. Lalu sejumlah mahasiswa ITB mendatangi lokasi acara dan menyampaikan protesnya di tengah acara.
Mereka menyampaikan sejumlah aspirasi di antaranya adalah menolak kenaikan UKT yang dianggap terlalu memberatkan mahasiswa. Lalu meminta pemerintah mencabut Permendikbud No.2 Tahun 2024 dan Kepmen No.54 Tahun 2024, tentang besaran UKT.
BACA JUGA : Biaya UKT Tiga Universitas Terbaik di Indonesia
Terakhir mereka meminta beraudiensi dengan Rektor ITB yang sampai saat ini belum terpenuhi.
Tidak hanya mahasiswa ITB, sejumlah mahasiswa dari kampus sekitar Bandung juga mendatangi lokasi acara untuk menyampaikan protes. Antarai lain dari UIN, Unpas, dan beberapa kampus negeri dan kampus swasta lainnya.
Billy sendiri menerima mahasiswa tersebut dan mengajak mereka berdiskusi di lapangan olahraga ITB.
“Kami memanfaatkan momen ini, mengingat terlalu sulit kami untuk bertemu dan beraudiensi dengan rektor ITB, untuk menyampaikan aspirasi kami. Mendengar kedatangan Bang Billy ke ITB, kami berharap dapat terbantu oleh beliau. Kami harap Bang Billy dapat meneruskan aspirasi kami dan memberikan solusi terbaik untuk masalah ini,” ujar mantan Keluarga Mahasiswa ITB Yogi Syahputra.
Yogi menuturkan bahwa perjuangan Mahasiswa ITB untuk menolak kenaikan UKT sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu, akan tetapi belum memperoleh titik terang.
Saat masih menjabat Pimpinan organisasi mahasiswa ITB Yogi mengeluhkan kesulitan untuk bertemu dan beraudiensi dengan Rektor ITB.
Sementara itu Presiden Keluarga Mahasiswa ITB Fidelia menyatakan bahwa saat ini telah masuk 300 aspirasi dari mahasiswa ITB untuk Rektorat.
Fidelia juga berharap agar aspirasi tersebut dapat diteruskan ke Kemendikbud Ristek, dan Presiden RI Joko Widodo.
Menyikapi hal itu, Stafsus Presiden Billy Mambrasar kemudian menampung aspirasi tersebut. Ia juga berjanji akan merumuskannya menjadi rekomendasi kebijakan Presiden RI dalam perbaikan sistem pendidikan tinggi.
“Suara mahasiswa ini adalah wujud berjalannya demokrasi di negara kita. Saya berkewajiban berpikiran terbuka untuk mendengar, dan meneruskan aspirasi mahasiswa ini kepada Presiden,” ujar Billy.
Billy menyampaikan bahwa Presiden Jokowi merupakan pemimpin yang mau mendengar dan memperhatikan aspirasi masyarakat.
“Bapak Jokowi orang yang sangat mendengar dan sangat memperhatikan seluruh aspirasi dari masyarakat Indonesia, dan secara konsisten mewujudkannya,” pungkasnya.