- Index
Sabtu, 25 Mei 2024 02:00 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Kisah soal penangkapan Perong alias Pegi Setiawan terus bergulir. Pria yang menurut polisi terlibat dalam pembunuhan Vina ini, ternyata pernah diperiksa polisi tahun 2016. Bahkan polisi sempat membawa dua motor milik keluarga Pegi, dan hingga saat ini motor tersebut masih berada di kantor polisi.
Kuasa hukum Pegi, Sugianti Iriani menyatakan polisi pernah memeriksa Pegi dua hari setelah terjadinya peristiwa pembunuhan, atau pada 29 Agustus 20124. Namun polisi menghentikan penyelidikan tanpa alasan jelas.
“Kenapa waktu itu perkaranya tiba-tiba terhenti? Padahal, waktu itu polisi sudah melakukan penggeledahan ke rumah Pegi dua hari setelah kejadian 27 Agustus 2016,” ujarnya.
Selain menghentikan penyelidikan, Sugianti juga mengatakan, polisi membawa dua motor.
“Waktu itu, polisi membawa dua motor keluarga Pegi, milik Pegi dan adiknya ibunya Pegi,” tambah Sugianti.
Namun setelah membawa motor tersebut, kasusnya malah berhenti. Bahkan motor-motor tersebut belum kembali alias masih di kantor polisi.
Sugianti mengaku tidak tahu alasan polisi membawa dua motor Pegi, apakah sebagai barang bukti atau bukan.
Setelah pemeriksaan itu berhenti 8 tahun, kini Pegi kembali ditangkap dan polisi menggeledah rumah neneknya lagi.
Ia mengaku kecewa karena penggeledahan tanpa sepengetahuannya sebagi kuasa hukum. Saat penggeledahan polisi, ia sedang berada di Polda Jabar mendampingi Pegi untuk BAP (Berita Acara Pemeriksaan).
Sugianti juga berkali-kali menekankan bahwa kliennya tidak mungkin menjadi pelaku pembunuhan karena saat kejadian sedang berada di Bandung.
“Pegi mengaku pada tahun 2016 lalu sudah berada di Bandung sejak bulan Juli hingga Desember 2016,” katanya.
Ia juga menyatakan bahwa terdapat kejanggalan dalam data DPO (Daftar Pencarian Orang) yang dirilis oleh kepolisian.
“Daftar DPO kepolisian menyebut usianya 31 tahun, rambut ikal, dan tinggi 160 sentimeter serta alamat di Banjarwangunan, sementara Pegi kan di Kepongpongan. Lalu usia Pegi kan sekarang 27 tahun,” ujar Sugianti.