PUPR Bangun Bendung Modular, Apa Fungsinya?

-
Minggu, 19 Mei 2024 13:38 WIB

No Comments

bendung modular PUPR

Jakarta, Vibrasi.co–Pemerintah Indonesia mengangkat keberhasilan penerapan teknologi Bendung Modular di World Water Forum ke-10 yang digelar pada 18—25 Mei 2024 di Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan produktivitas irigasi guna menjaga ketersediaan air dan ketahanan pangan.

Menteri PUPR yang juga Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa inovasi dan teknologi sangat berguna untuk pembangunan infrastruktur air.

Hal itu sejalan dengan misi penyelenggaraan World Water Forum ke-10 yang ingin mewujudkan air untuk kesejahteraan bersama. 

“Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang,” kata Basuki dalam keterangannya, Senin (13/5/2024) di Jakarta.

Mengenal Bendung Modular  

Bendung modular memiliki fungsi sama seperti bendung pada umumnya. Namun dari segi konstruksi pembanunannnya, bendung modular lebih efisien dan cepat.

Sebab blok beton yang merupakan konstruksi utama bendungan dapat dicetak di tempat. Bahkan proses pembuatannya yang praktis dapat menghemat waktu dan biaya pembangunan sampai 40 persen.

Dengan kemudahan pembuatannya, maka tentu pembangunan bendung modular dapat sangat berguna bila penerapannya di daerah pelosok yang sulit akses. Lantaran pembangunannya tidak tergantung dengan alat berat. 

Keunggulannya dari segi mutu konstruksi dan biaya serta direkomendasikan untuk diterapkan pada sungai upper middle reach dengan tipe material sedimen yang dominan berupa pasir halus sampai kerikil.

Pada tahun 2018, Kementerian PUPR telah membangun Bendung Modular di Sungai Gugubali, Desa Tiley, Pulau Morotai dengan lebar kurang lebih 30 meter dan untuk mengairi daerah irigasi seluas 300 hektar.

Bendung ini terbuat dari susunan blok-blok beton tipe Pusair yang saling mengikat dan mengunci. Sehingga membentuk struktur ambang (menaikkan muka air) dan pelimpah bendung.

Berat per unit blok beton sekitar 170 kilogram sehingga masih dapat diangkat secara manual oleh 2-3 orang dan tidak memerlukan alat berat.

Pembangunan jaringan irigasi dengan menggunakan konsep bendung modular memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan bendung konvensional. Di antaranya sambungan saluran irigasi kuat dan cukup kedap untuk meminimalisir kehilangan air akibat terjadinya longsor dinding saluran,

Strukturnya juga dapat beradaptasi dengan perubahan dasar sungai (fleksibel). Lalu kerusakan yang terjadi pada bangunan bendung/bangunan pengendali dasar sungai dapat diganti sesuai dengan bagian-bagian yang mengalami depresiasi (modular), serta strukturnya terbagi-bagi menjadi beberapa segmen (segmental).

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :