- Index
Jumat, 17 Mei 2024 11:20 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Nasib manusia memang tidak ada tahu. Terkadang saat manusia dalam kesulitan besar, datanglah jalan keluar yang tidak diduga-duga. Seperti yang dialami oleh Satrio Mukhti (18), seorang pemuda yang tengah mendaftar seleksi Calon Siswa (Casis) Bintara Polri.
Satrio nyaris kehilangan harapan lantaran nasibnya tak mujur. Bayangkan saja, sebelum Subuh pada Sabtu (11/5/2024) saat berangkat menuju lokasi tes casis bintara, ia kena begal di tengah jalan. Tepatnya di Jl Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Saat itu sekitar pukul 05.00 ketika sedang mengendarai motor menuju lokasi psikotes bintara Polri di SMK Media Informatika, Pasanggrahan, mendadak motornya dihadang begal.
Pelaku menggunakan satu motor tapi berboncengan tiga orang. Setelah terus memepet motor Satrio, pelaku turun dan berusaha merebut motor tersebut.
“Pelaku itu satu motor tapi tiga orang. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam,” kata Satrio.
Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya ke arah Satrio, beruntung Satrio bisa menghindar, namun beberapa kali ayunan golok akhirnya memaksa Sario menangkis serangan. Tak pelak, jari kelingking Satrio nyaris putus akibat tebasan golok.
“Pertama pas dibacok saya nggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa nangkisnya pegangan goloknya. Dua kali ngebacok, tangan dan kaki. Alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena,” ujar Satrio.
Akibat pembegalan ini, Satrio mengalami luka parah di tangan. Jari kelingkingnya hampir putus karena menangkis golok.
“Kalau luka yang parah tangan, kaki juga cukup parah. Tulang kelingkingnya putus, tapi masih nyantel, pas operasi saya masih pegang jari saya,” ucap Satrio.
Satrio akhirnya terjatuh. Sementara para pelaku berhasil membawa kabur motor dan ponsel miliknya. Satrio mendapat pertolongan dari warga sekitar dan langsung di bawa ke rumah sakit.
BACA JUGA : Pesawat Hercules Kelima Pesanan Pemerintah Tiba di Halim
Setelah peristiwa ini, Satrio pasrah. Akibat jadi korban pembegalan dengan kondisi jari kelingking yang hampir putus, kesempatannya menjadi anggota Polri pun nyaris sirna.
Padahal ia sudah mengikuti tigas kali tes bintara Polri dan selalu gagal. Dan pada percobaan yang ketiga, nasib apes justru menimpannya. Satrio hanya bisa berdoa semoga ada keajaiban.
Akhirnya, pada Kamis (16/5/2024), pertolongan itu datang. Keluarga Satrio mendapat kabar bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi terhadap peristiwa yang menimpa Satrio.
Lalu, pihak Polri menghubungi keluarga Satrio bahwa Kapolri memberikan penghargaan kepada Satrio berupa penerimaan Satrio menjadi anggota Polri melalui jalur khusus disabilitas.
“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang di alami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal. Dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5/2024).
“Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri,” tutup Dedi.