- Index
Selasa, 14 Mei 2024 09:02 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Korban banjir lahar dingin di Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), angka korban meninggal mencapai 50 jiwa per Senin malam (13/4/2024).
Pemerintah terus mendorong pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor, yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatra Barat.
Kepala BNPB Letjen. TNI Suharyanto, dalam Rakor Penanganan Darurat Bencana, Senin (13/5/2024) menyampaikan, pemerintah telah melakukan langkah penanganan darurat. Di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat. Kemudian pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.
Berdasarkan laporan, Suharyanto menyampaikan, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.
Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang,
“Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6×24 jam. Kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap mencari ya kita harus cari,” ujarnya.
Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak. Tujuannya agar semua korban kebutuhan terpenuhi dengan baik.
“Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul-betul harus terpenuhi. Baik korban luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. Kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari-hari. Dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan,” ujar Suharyanto.
Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih terus berlangsung. Kendati jalur masih tertutup, pengiriman bantuan bisa menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.
Seusai rapat koordinasi, BNPB juga menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemda terdampak dengan jumlah total Rp 3,2 miliar.
BNPB juga menyerahkan bantuan logistik dan perlengkapan. Berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, dan pompa alpon. Lalu lampu darurat, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan.
Pada hari ini, Selasa (14/5/2024) Kepala BNPB akan bertolak ke Sumbar melakukan tinjauan udara guna melihat dampak kerusakan bencana. Rencananya Kepala BNPB akan meninjau beberapa titik lokasi bencana di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Kunjungan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk memastikan penanganan darurat dan pemenuhan dasar warga terdampak terpenuhi dengan baik.