- Index
Rabu, 08 Mei 2024 08:29 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyampaikan belasungkawa kepad keluarga korban kecelakaan maut yang terjadi di di perlintasaan KA Rejoso, petak jalan antara Stasiun Pasuruan-Rejoso, Jawa Timur, pada Selasa (7/5/2024) pukul 08.38 WIB.
“KAI prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut, serta menyampaikan ucapan turut belasungkawa kepada para keluarga korban,” ujarnya EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangan tertulis, Selasa (7/5/2024).
Dwinanto mengatakan, kecelakaan ini menyebabkan korban meninggal dan luka-luka dari pihak pengendara mobil. Sedangkan seluruh penumpang dan kru KA Pandalungan dalam kondisi selamat.
Akibat insiden ini, KA Pandalungan mengalami keterlambatan serta mengganggu perjalanan KA Logawa dari Jember tujuan Purwokerto.
Dwinanto juga mengimbau kepada masyarakat untuk mendahulukan perjalanan kereta api saat melintas di perlintasan sebidang.
BACA JUGA : Rombongan Nyai Ponpes Sidogiri Tertabrak KA, Empat Orang Meninggal
“KA memiliki memiliki jalur tersendiri dan tidak dapat berhenti secara tiba-tiba saat ada kendaraan yang melintasi jalurnya,” katanya.
Karenanya ia meminta masyarakat untuk berhati-hati saat akan melintasi perlintasan sebidang jalan raya dengan jalur kereta api.
“Pastikan jalur yang akan dilalui sudah aman, tengok kanan dan kiri, serta patuhi rambu-rambu yang ada,” imbaunya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, UU Nomor 23 Tahun 2007 Pasal 124 menyatakan, pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.
Sebelumnya, pada Selasa (7/5/2024), rombongan Nyai dari keluarga besar Pondok Pesantren (PP) Sidogiri mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpangi rombongan Bu Nyai majelis Sidogiri tertabrak KA Pandalungan di perlintasan Dusun Panjen, Desa Pateguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Empat orang meninggal dalam kecelakaan maut itu. Tiga meninggal di lokasi kejadian, satu meninggal di rumah sakit.
Empat korban meninggal itu yakni Hj Munjiyah binti KH Noerhasan bin Nawawie dari ponpes Sidogiri, Ning Maslahah binti Tohir (Sidogiri), Ning Aidah binti Mahfud (Gayam), dan Ning Alwiyah binti Ali (Kepuh, Kejayan).