- Ekonomi
Jumat, 26 Apr 2024 14:49 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) surplus Rp 8,1 triliun atau 0,04 persen dari produk domestik bruto (PDB) hingga Maret 2024.
“Posisi total dari APBN KiTA masih surplus Rp8,1 triliun atau 0,04 persen dari GDP, dari sisi keseimbangan pasar Rp122,1 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, Jumat (26/3/2024).
Keseimbangan primer merupakan total pendapatan negara dikurangi anggaran belanja negara, di luar pembayaran bunga utang.
Ia mencatat surplus APBN Maret 2024 ini ditopang pendapatan negara yang mencapai Rp620,01 triliun. Jumlah itu menyentuh 22,1 persen dari target APBN 2024, tetapi terkoreksi 4,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sri Mulyani menjelaskan, komponen pendapatan negara mencapai Rp620,02 triliun atau 22,1% dari target. Pendapatan alami penurunan hingga 4,1% secara year on year (yoy).
“Seperti diketahui tahun 2022 2023 gross sangat tinggi walaupun kita paham akan ada koreksi kita tetap hati-hati jadi penurunan 4,1% yoy,” jelasnya.
Sedangkan belanja terealisasi Rp611,9 triliun atau 18,4%. “Ada kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya memang ada belanja yang front loading seperti pemilu,” pungkasnya.