Selama Arus Mudik, Omset Warung Makan Rest Area Meningkat Drastis

-
Jumat, 12 Apr 2024 10:36 WIB

No Comments

Rest Area KM 102

Jakarta, Vibrasi.co–Arus mudik lebaran tidak melulu menghasilkan cerita tentang kemacetan, tetapi juga tentang kegembiraan dan kesenangan. Seperti yang dialami oleh para pemilik warung di rest area sepanjang jalan tol di Trans Jawa. 

Warung Makan Empal Gentong H. Irwan yang membuka gerai di Rest Ares KM 102 Tol Cipali misalnya. Erni (26), karyawan warung makan tersebut mengaku senang karena selama arus mudik omset warung makannya melonjak drastis.

“Alhamdullilah, selama arus mudik pembeli tidak pernah sepi. Mengalir terus dari sejak pagi hingga malam,” kata Erni.

Selama mudik, warung makan ini menambah dua karyawan baru untuk membantu. Dua karyawan ini khusus diperkajakan saat musim mudik.

“Kita kewalahan mas kalau tidak menambah karyawan. Ini nambah dua saja masih kurang rasanya,” tambah Erni.

Meski ia tidak mau menyebut berapa kenaikan omset selama arus mudik, Erni menyebut kenaikan omset mencapai 4-5 kali lipat di bandingkan hari biasa.

“Mulai ramainya pas H-2, sampai hari hari lebaran kedua ini. Alhamdulilah bisa empat sampai lima kali lipat omset hari biasa,” tambahnya.

Hari ini bahkan Erni mengaku harus menambah stok daging sapi dari Tegal karena sudah habis jam 11.00 WIB.

“Ini jam makan siang, kita kehabisan daging sapi. Jadi langsung telpon untuk minta diantarkan daging sapi buat menu sate meranggi,”katanya.

Ia kembali memesan daging sapi seberat 5 kg untuk memenuhi pesanan sate meranggi.

Siang itu, Kamis (11/4/2024) bahkan warungnya telah menulis sejumlah menu yang habis di papan tulis dekat kasir. Tujuannya agar pembeli dapat melihat menu-menu yang sudah tersedia.

Di antara menu habis siang itu adalah tahu gejrot, sate kambing, garang asem, dan lain sebagainya.

 

Kenaikan omset juga dirasakan Oman, pedagang bakso di lokasi yang sama. Oman mengaku untuk arus mudik ini ia menyiapkan daging sapi hingga 10 kg per hari sebagai bahan bakso.

“Alhamdulilah saya 10 kg daging sapi, setiap hari habis terus,” tutur Oman.

Oman tidak tahu persis 10 kg daging sapi tersebut bisa jadi berapa porsi bakso, tapi kira-kira sebanyak tiga ember bakso ukuran kecil dan sedang.

Oman juga langsung menginformasikan harga baksonya di etalase warung. Sehingga pemudik  tidak merasa di tembak harganya.

“Harganya saya kasih tahu seporsi Rp 20 ribu sudah paket komplit ada bakso besar dan kecil. Kalau dengan minum misalnya, ya sekitar Rp 25 ribu,” tambahnya.

Untuk kenaikan omset, Oman mengatakan per hari ia bisa mengantungi omset Rp 5 juta. Padahal jika bukan arus mudik, atau di hari biasa, mendapat omset Rp 500 ribu saja sudah sulit.

“Tapi alhamdulillah, berkah arus mudik, omset saya naik.” katanya bersyukur. 

Berdasarkan pantauan pada hari kedua lebaran di Rest Area KM102 Cipali arah Palimanan, pemudik yang masuk ke tempat istirahat tersebut tidak pernah terputus.

Kapasitas parkir rest area tersebut sekitar 300 mobil dan selalu penuh. Bahkan ada penambahan area parkir di lahan belakang yang berubah menjadi tempat parkir sementara.

 

 

 

 

 

 

Share :

Posted in ,

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :