- Ekonomi
Rabu, 03 Apr 2024 08:41 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Ramadhan atau Maret 2024 mencapai 0,52% secara bulanan (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi Indonesia pada Maret 2024 mencapai 3,05% year-on-year (yoy). Adapun secara tahun kalender, inflasi mencapai 0,93%.
“Tingkat inflasi bulanan Maret 2024 relatif lebih tinggi daripada bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu,” ujar Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Senin (1/4/2024).
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan laju inflasi 1,42% dan andil terhadap inflasi sebesar 0,41%.
BACA BERITA LAINNYA : Jokowi Lepas Bantuan Untuk Palestina dan Sudan Senilai Rp 30 Miliar
Adapun komoditas utama penyumbang inflasi adalah telur ayam ras dengan andil 0,09%, daging ayam ras 0,09%, beras dengan 0,09%, cabai rawit dengan andil 0,02%, serta bawang putih sebesar 0,02%.
Pada kelompok makanan, minuman, tembakau juga terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi, yakni capai merah dan tomat yang memberikan andil 0,02%. Sebelumnya, media ekonomi Bloomberg memperkirakan inflasi pada Maret 2024 ini di angka 2,91% (yoy), dan 0,4% (mtm). Di mana sembilan dari 25 ekonom berpendapat inflasi akan menembus 3%.
Proyeksi ini lebih tinggi dari realisasi inflasi di Indonesia pada Februari 2024 sebesar 2,75% (yoy) dan 0,37% secara bulanan.
Amalia mengungkapkan inflasi Ramadan kali ini sedikit berbeda dari inflasi sebelumnya. Pada Ramadan-Lebaran 2022 dan 2023, kelompok yang biasanya paling dominan memberikan sumbangan inflasi pada momen Ramadan-Lebaran adalah biasanya makanan, minuman dan tembakau serta transportasi.
Namun, berbeda pada kondisi itu pada Ramadan tahun ini kelompok pengeluaran yang memberikan andil selain makanan, minuman dan tembakau yang terbesar kedua adalah peralatan pribadi andil 0,04%.
“Sementara itu kelompok transportasi andil inflasi lebih rendah 0,01% pada bulan Maret 2024,” pungkasnya.