- Index
Kamis, 28 Mar 2024 19:57 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Akibat letusan Gunung Marapi, Sumatera Barat, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di wilayah Padang Pariaman, terpaksa ditutup mulai Kamis siang (28/3/2024). Hal ini lantaran letusan abu vulkanik mengganggu dan membahyakan lalu lintas penerbangan.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati dalam keterangan resminya mengungkapkan, lamanya penutupan tergantung hasil evaluasi yang sedang berjalan.
“Tergantung hasil evaluasi kondisi debu vulkanik, Jika memungkinkan bisa jadi masih belum bisa beroperasi,” kata Adita, Kamis (28/3/2024).
Menurut laporan BNPB, Gunung Marapi erupsi sebanyak 5 dan 13 hembusan pada Rabu, (27/3/2024). Erupsi pertama tercatat pada pukul 00.13 WIB dini hari dengan tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak.
Aktivitas gunung pada Kamis (28/3) tercatat terjadi 1 letusan dengan 51 hembusan. Letusan tersebut berbarengan dengan suara gemuruh dan hujan abu tipis di beberapa wilayah di sekitar gunung. Seperti Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, dan Kota Bukittinggi.
Berdasarkan informasi dari laporan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Marapi dengan Level III (Siaga).
Erupsi pada (27/3/2024) tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang signifikan. Namun, masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari PVMBG.
Masyarakat di sekitar gunung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat perlu menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.