Pegadaian Catat Outstanding Loan Rp 500 M di Bulan Ramadhan

-
Rabu, 27 Mar 2024 12:48 WIB

No Comments

Pegadaian

Jakarta, Vibrasi.co–Sepanjang bulan Ramadhan di tahun 2024 ini PT Pegadaian mencatatkan kenaikan Outstanding Loan (OSL) hingga Rp 500 miliar. Pencapaian OSL yang tinggi ini karena adanya tren peminjaman di masyarakat menyambut bulan Ramadhan.

“Di awal atau memasuki ramadhan trennya memang meningkat, karena masyarakat butuh uang untuk persiapan ramadhan, sehingga ada kenaikan OSL kita sekitar Rp 500 miliar untuk ramadhan saja,” ujar Sekretaris Perusahaan Zulfan Adam di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Menurut Zulfan, masyarakat memang cenderung membutuhkan uang untuk persiapan Ramadhan.

 

“Kalau tren dari awal ramadhan masih banyak orang menggadai emas untuk kebutuhan selama bulan puasa. Tapi kecenderungannya  saat mendapat THR mmasyarakat menebus emas untuk lebaran,”tutur Zulfan.

Zulfan juga menambahkan, saat ini gadai emas masih menjadi produk yang paling tinggi berkontribusi terhadap kinerja perusahaan.

“Untuk gadai emas, portofolio perusahaan sebesar 90%. Jadi dari sisi pendapatan paling besar dikontribusi dari gadai emas,” tambah Zulfan.

Sebelumnya, di tahun 2023 PT Pegadaian mencetak laba bersih sebesar Rp 4,38 triliun. Pencapaian ini tumbuh 32,7 persen daripada 2022 sebesar Rp3,30 triliun.

Kinerja positif tersebut didukung oleh peningkatan Outstanding Loan (OSL) tertinggi dalam tiga tahun terakhir yakni sebesar 14,4% dari Rp59,1 triliun pada 2022 menjadi Rp67,6 triliun.

Di samping itu, aset perusahaan juga turut mengalami peningkatan sebesar 12,6% dari Rp73,33 triliun pada 2022 menjadi Rp82,6 triliun pada 2023.

Selain itu kualitas pembiayaan Pegadaian membaik dengan adanya penurunan Non Performing Loan (NPL) yang signifikan dari 1,2% pada 2022 menjadi 0,85% pada 2023.

Target Pegadaian 2024 Melalui pencapaian tersebut, Pegadaian berhasil meningkatkan ROA (Return on Asset) sebesar 5,6 persen dan ROE (Return on Equity) sebesar 14,33.  Pegadaian juga mencatatkan rasio BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) terendah dalam beberapa tahun belakang, yaitu sebesar 66,10 persen pada 2023.

“Di tahun 2024 ini kami, menargetkan melakukan efisiensi dengan menurunkan BOPO menjadi 63%” kata Zulfan.

Sementara untuk kinerja triwulan pertama yang masih berjalan, Zulfan mengungkapkan sejauh ini kinerja per bulannya mencapai target.

“Untuk triwulan pertama belum, karena masih berjalan. Akan tetapi saya bisa laporkan, sampai Maret ini target-target perusahaan tercapai,” pungkasnya.

Share :

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :