Forjukafi dan PBNU Bahas Isu Strategis Untuk Perkuat Literasi Wakaf

-
Senin, 25 Mar 2024 17:46 WIB

No Comments

Forjukafi PBNU

Jakarta, Vibrasi.co–Ketua Umum Forum Jurnalis Zakat dan Wakaf Indonesia (Forjukafi), Wahyu Muryadi bertemu dan silaturrahim dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf pada Kamis (21/3/2024) di Kantor PBNU, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Forjukafi dan Gus Yahya membahas isu strategis terkait wakaf. Gus Yahya juga memberikan masukan agar peran wakaf ditingkatkan melalui peningkatan peran Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Menurut Ketum Forjukafi Wahyu Muryadi, dalam pertemuan tersebut Gus Yahya sepakat bahwa peningkatan peran wakaf di Indonesia sangat penting. Sebab melalui wakaf produktif bisa membantu masyarakat yang membutuhkan.

Wahyu juga menambahkan, hasil wakaf produktif jika melalui pengelolaan yang baik dan penyalurannya tepat sasaran, maka dapat membantu mengentaskan kemiskinan.

“Namun, literasi wakaf masyarakat harus ditingkatkan terlebih dahulu,” kata Wahyu, di Jakarta,  Senin (25/3/2024). 

Ia juga mengungkapkan, wakaf bukan sekedar masjid, madrasah dan makam,  atau biasa dikenal sebagai 3M. Saat ini wakaf sudah berkembang sehingga ada yang disebut wakaf produktif.

 

Menurutnya, yang perlu peningkatan dan pengembangan adalah wakaf produktif. Sebab konsepnya,  pokok wakafnya tetap aman dan terjaga, hasil atau keuntungannya dapat dibagikan ke “mauquf alaih” atau orang yang berhak. 

Bahkan hasil wakaf produktif bisa untuk membangun infrastuktur berupa fasilitas umum, misalnya Rumah Sakit (RS) untuk masyarakat dhuafa.

“Sehubungan peningkatan literasi masyarakat terhadap wakaf itu yang diperjuangkan para jurnalis yang tergabung di Forjukafi, supaya potensi wakaf di Tanah Air yang sangat luar bisa semakin terserap,” ujar Wahyu.

Gus Yahya sangat setuju literasi masyarakat terkait wakaf harus ditingkatkan. Banyak pihak yang harus terlibat mengurus persoalan wakaf.

“Wakaf adalah amanah, pertanggungjawabannya ke Allah, jadi harus amanah dan profesional mengelolanya,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya juga mendukung adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang mengurus atau mengelola wakaf yakni nadzhir. Forjukafi juga mendukung peningkatan kapasitas SDM nadzhir. Tujuannya agar potensi wakaf yang besar bisa terserap dan manfaatnya semakin luas.

Dalam pertemuan tersebut hadir pula Waketum Forjukafi, Gus Idy Muzayyad dan Riyanto Wicaksono. Sementara, Ketum PBNU didampingi Wakil Waketum PBNU, KH Amin Said Husni.

Share :

Posted in ,

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :